Sabda Hidup
Selasa, 23 Maret 2021, Selasa Pekan Prapaskah V
Umat yang dipimpin Musa keluar dari Mesir mengeluh kepada Musa dan kepada Allah: “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak,” (Bil 21: 5). Barangkali, kita pun seperti mereka. Dengan cepat mengeluh ketika ini atau itu tidak sesuai dengan apa yang kita sukai atau tidak sesuai dengan keinginan kita. Syukur bahwa kita tidak dihukum seperti umat Israel. Namun sudah semestinya kita sadar akan kekerasan hati kita. Tuhan senantiasa menghendaki dan memberikan yang terbaik, dan tidak selayaknya kita complain, mengeluh tentang banyak hal.
Yesus dalam Injil hari ini mengingatkan kita: “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini,” (Yoh 8: 23). Jika kita tetap terpaku pada hal-hal dan urusan duniawi yang sementara ini, maka sulit bagi kita untuk “ditinggikan” dalam hal-hal yang lebih mulia.
Saat kita semakin mendekati Pekan Suci, Sabda Tuhan hari-hari ini lebih eksplisit merujuk pada kematian Yesus di kayu salib dan buah-buah dari pohon keselamatan itu bagi kita, umat manusia. Akankah kita tetap terpaku pada hal-hal dunia saja, pada dosa yang menjauhkan kita dari Tuhan, dan tiada henti mengeluh? Atau kita akan sujud syukur atas belas kasih-Nya yang berlimpah bagi kita?
“Sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:14-15).
Jangan lupa bersyukur.
Bacaan hari ini: Bil. 21:4-9; Mzm. 102:2-3,16-18,19-21; Yoh. 8:21-30.