Remah Harian

MENGANDUNG YESUS

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Senin, 20 Desember 2021, Senin Hari Biasa Khusus Advent
Bacaan: Yes. 7:10-14Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6Luk. 1:26-38.

“Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.”

(Luk 1: 30 – 32)

Injil hari ini mengisahkan kepada kita kabar Malaikat kepada Maria, menerangkan bagaimana Allah menepati janji-Nya kepada Daud melalui Nabi Nathan, bahwa keturunan Daud akan memerintah selama-lamanya sebagai Juruselamat dunia. Salam Malaikat Gabriel kepada Maria: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau,” mengingatkan kita akan Sabda Allah kepada Musa (Kel 3: 12), dan salam malaikat kepada Gideon (Hak 6: 12). Maria disebut “yang dikaruniai” atau “penuh rahmat”. Ia dipenuhi pernaungan dan anugerah. Ia akan menjadi Tabut Perjanjian, kemah dan bait Allah. Allah akan ada dalam dirinya, secara harafiah dan secara fisik, dan dengan demikian ia akan menjadi Rumah Allah yang lebih agung, yang dijanjikan kepada Daud.

Pertanyaan Maria, “”Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” tentu adalah sebuah pertanyaan yang wajar. Akan tetapi Malaikat Gabriel mengingatkannya, “bagi Allah tak ada yang mustahil,” sebab Allah yang mahatinggi menaunginya dan Roh Kudus akan turun atasnya. Narasi Lukas ini menunjukkan bahwa Bayi yang dikandungnya bukan hanya disebut sebagai Anak Daud tetapi akan disebut “Anak Allah.” “Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya.” Yang diperlukan dari Maria adalah jawaban iman. Ia menerima untuk melaksanakan apa yang disampaikan oleh Malaikat Gabriel.

Sahabat-sahabat, kita perlu menjadi sarana yang rendah hati di tangan Allah, mempercayakan diri pada kuasa dan kebaikan-Nya. St. Agustinus pernah mengingatkan bahwa Allah yang menciptakan kita tanpa persetujuan kita, dapat pula menyelamatkan kita tanpa persetujuan kita, meskipun karena kebebasan kita, kita dapat salah mengambil keputusan menjauh dari-Nya. Walau demikian, Ia tak pernah berhenti menyelamatkan kita. Maka, marilah kita bekerjasama dalam memenuhi rencana keselamatan Allah bersama Maria dalam iman dan kerendahan hati.

Seperti Maria mengandung Yesus, membawa Sang Juruselamat bagi kita, menjadi tugas kita juga untuk membawa Yesus ke manapun kita pergi, ke dalam hidup sesama di sekitar kita dengan kasih, kerahiman, pengampunan dan pelayanan. “Biarlah jiwa Maria ada di dalam diri kita masing-masing untuk memuliakan Tuhan. Biarlah semangat Maria ada dalam diri kita masing-masing untuk bergembira di dalam Kristus.” kata St. Ambrosius.

Author

Write A Comment