Sabda Hidup
Senin, 28 Febaruari 2022, Senin Pekan Biasa VIII
Bacaan: 1Ptr 1:3-9; Mzm 111:1-2.5-6.9.10c; Mrk 10:17-27.
“Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” (Mrk 10: 21)
(Mrk 10: 21)
Sesudah lebih dari 2000 tahun, nampaknya masih banyak dari kita menghayati hidup Kristiani masih berdasar pada larangan “jangan”. Jangan membunuh, jangan mencuri, jangan berzinah, jang berbohong, jangan gossip, jangan melalaikan hari Tuhan, jangan ini dan jangan itu… Atau bahkan berada pada level yang lebih rendah dari itu. Sesekali beribadah, sesekali berdoa, dan korupsi, gossip, tipu-tipu jalan terus….
Dalam menjalankan perintah agama, orang muda yang kaya dalam Injil hari ini mantap sekali. Dia adalah juaranya! Dia berkata kepada Yesus: “Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.” Beranikah kita mencanangkannya seperti orang muda dalam Injil itu? Tetapi ternyata orang muda itu masih merindukan sesuatu yang lebih. “Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?”
Yesus mengira bahwa ia sudah siap untuk “naik kelas”, masuk ke level yang lebih tinggi. “Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” Dan ternyata, ia belum siap. ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya (Mrk 10: 17 – 22).
Mungkin kita tahu lebih banyak dari orang muda itu. Kita tahu apa artinya menjadi murid Kristus. Bahkan banyak dari kita yang menghidupinya dalam lembaga-lembaga yang anggotanya telah “meninggalkan segala-galanya” dan mengikrarkan kaul untuk hidup miskin, murni dan taat. Tetapi Sabda Yesus bukan hanya ditujukan kepada mereka yang hidup di dalam biara saja. Yesus menantang kita yang tak dapat menemukan damai dari kuasa, harta milik, kesenangan…. Inilah jalan untuk menemukan damai menurut Yesus: laksanakan perintah Allah. Jangan biarkan harta kekayaan memiliki anda.
Melalui tantangan-Nya kepada orang muda kaya dalam Injil hari ini, kita diingatkan bahwa kita sebenarnya tidak memiliki apapun dalam hidup kita jika kita merasa berat hati untuk mempersembahkannya kepada Tuhan dan membagikannya dengan mereka yang membutuhkan. Sebaliknya, harta milik itu “memiliki” kita, menguasai kita, membelenggu dan memenjara kita. Dapatkah kita menomorsatukan Yesus dalam hidup kita?
“Do something Beautiful for God.” Do it with your life. Do it every day. Do it in your own way. But do it!” – Ibu Teresa dari Calcutta.