Sabda Hidup
Kamis, 9 Juli 2020, Kamis Pekan Biasa XIV
“Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.” (Mat 10: 7 – 10).
Setelah memilih 12 Rasul, Yesus mengutus mereka: “Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat!” Mereka juga diutus untuk menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, menahirkan orang kusta dan mengusir setan-setan. Setelah itu mereka diingatkan bahwa mereka dipilih oleh Yesus tanpa jasa dari pihak mereka. Dengan cuma-cuma mereka diberi kuasa. Dengan cuma-cuma mereka menerima kabar baik tentang Kerajaan Surga. Dengan cuma-cuma mereka menjadi anggota Kerajaan itu. Maka, yang telah mereka terima itu hendaklah diberikan pula kepada orang lain dengan cuma-cuma. Dalam memberikan yang baik itu mereka tidak boleh hitung-hitungan, memikirkan untung – rugi.
Malahan mereka tidak diperbolehkan membawa emas atau perak atau tembaga, tidak boleh membawa bekal, tidak boleh membawa baju dua helai, kasut atau tongkat. Rupanya mereka diharapkan lebih fokus untuk membawa Kristus sendiri daripada hal-hal “tambahan” yang lain. Siapa yang kita bawa dalam perjalanan hidup kita?
Ingat kisah tentang seorang kudus yang bernama Kristoforus? Nama Kristoforus sebenarnya adalah gabungan dari dua kata Christus dan ferre (latin: membawa). St. Kristoforus dinamakan demikian karena ia pernah membawa (memikul) Kristus. Jika St. Kristoforus dinamakan demikian, apa nama kita? Uang-forus? Masalah-forus? Dendam-forus? Kebencian-forus? Siapa kita dilihat dari apa yang kita bawa dalam perjalanan hidup kita?
Atau dalam hidup kita sehari-hari, kita mengenal orang dari apa yang mereka bawa. Ketika tukang bakso lewat, misalnya, kita memanggilnya: “Bakso…!” Ketika tukang jamu lewat, kita panggil: “Mbak jamu….!” Ketika tukang nasi goreng lewat, kita panggil: “Nasgor!” Ketika penjual pisang goreng lewat, kita panggil: “Pisgor!” Kira-kira ketika kita melintas apa panggilan kita? Semoga orang tidak memanggil kita: “Hey… gossip!” “Hey…mulut besar!” “Hey…. iri hati!” “Ssst…rakus!” “Hey…kemalasan!”
Selamat pagi. Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat!
Bacaan Misa hari ini: Hos. 11:1,3-4,8c-9; Mzm. 80:2ac,3b,15-16; Mat. 10:7-15.