Remah Harian

ME TIME

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Rabu, 13 Januari 2021, Rabu Pekan Biasa I

“Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.”

(Mrk 1: 29 – 35)

Kabar Injil hari ini memberi gambaran hidup sehari-hari Yesus. Hari yang penuh kesibukan – dengan Allah dan manusia. Mulai dari sinagoga, mengajar, menyembuhkan orang-orang sakit, dan “me time” dalam doa.

Walau hari itu adalah hari yang sangat sibuk dan melelahkan, tetapi Ia membuat hari-hari-Nya penuh makna dengan “sacrament of the moment”. Dia bersama murid-murid-Nya membutuhkan waktu istirahat dari semua pekerjaan. Dia hanya ingin sejenak “meninggalkan” orang banyak, untuk sendirian, untuk mendapatkan “me time” (tanpa white coffee….). Namun, semua keletihan ini tidak dapat menghentikan-Nya untuk berbuat baik. Ia menyembuhkan ibu mertua Petrus, dan lagi, ketika matahari terbenam, dibawalah kepada-Nya semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan mereka.

Kita perlu bertanya pada diri sendiri, apakah saya mudah lelah? Sering kali kita dengan mudah menunda-nunda untuk melakukan sesuatu. Bahkan perbuatan baik pun kita tunda untuk waktu yang lain. Kita dengan mudah berkata: “Besok saya akan berbuat baik.” Me time itu perlu, tetapi ada saat-saat dimana kita perlu berbuat baik dengan segera. Kehadiran kita, di manapun, hendaknya menjadi “sakramen,” tanda dan sarana keselamatan. Sacrament of the moment.

Selamat berbuat baik!

Bacaan hari ini: Ibr. 2:14-18Mzm. 105:1-2,3-4,6-7,8-9Mrk. 1:29-39.

Author

Write A Comment