Remah Harian

MARI, IKUTLAH AKU!

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Senin, 10 Januari 2022, Senin Pekan Biasa I
Bacaan: 1Sam. 1:1-8Mzm. 116:12-13,14,17,18-19Mrk. 1:14-20.

“Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.”

(Mrk 1: 17)

Secara liturgis Masa Natal telah berakhir dengan Pesta Pembaptisan Tuhan. Mengawali Masa Biasa ini kita diingatkan akan panggilan kita dengan panggilan para rasul: “Mari, ikutlah Aku!”. Dalam panggilan, ada Tuhan yang memanggil dan kita yang menanggapi panggilan. Apa makna panggilan Tuhan bagi kita?

Pertama, panggilan Tuhan adalah panggilan menuju Salib. Ketika Tuhan berkata: “Mari, ikutlah Aku,” itu berarti, “Datanglah dan mati bersamaKu.” Mengikuti Tuhan berarti dipaku di kayu salib. Menurut tradisi, Petrus, saudara Andreas, dipaku di kayu salib tetapi salib terbalik, dengan kepala di bawah. Andreas, saudaranya, juga dipaku di salib yang berbentuk X. Itulah sebabnya huruf X digunakan untuk melambangkan Andreas. Itulah panggilan Tuhan yang pertama – panggilan kepada Salib.

Kedua, panggilan Tuhan adalah panggilan untuk bertekun. Panggilan itu bukan hanya peristiwa satu kali saja. Panggilan adalah kenyataan sehari-hari. Tuhan memanggil Petrus dan Andreas di tepi danau Genesaret tetapi Tuhan terus memanggil Petrus dan Andreas hari demi hari. Ketika seseorang menikah dan mengatakan “Ya saya mau!” Jawabannya itu bukan hanya sekali dalam upacara pernikahan. Jawaban “Ya” itu harus dijalani hari demi hari. Jadi itu adalah panggilan untuk untuk bertekun dan bertahan. Orang yang setia adalah orang yang telah teruji oleh waktu. Demikian juga mereka yang memilih hidup religius. Jawaban “ya” perlu dihidupi dalam ketekunan dan konsistensi hingga akhir hidup.

Ketiga, Panggilan Tuhan adalah panggilan untuk persahabatan. Ketika Tuhan memanggil, Tuhan memanggil secara pribadi. Meskipun kita masing-masing dipanggil secara pribadi, Yesus memanggil kita untuk menjadi sahabat satu terhadap yang lain. Andreas dipanggil secara pribadi tetapi ia dipanggil untuk menjadi bagian dari dua belas rasul terpilih. Petrus dipanggil secara pribadi tetapi dia dipanggil untuk menemani Yesus, bersama dengan rasul-rasul yang lain.

Itulah tiga panggilan kita. Panggilan menuju Salib. Panggilan untuk bertekun. Panggilan untuk persahabatan. Kita dipanggil untuk mengikuti Tuhan, bersama-sama! Kita saling membutuhkan satu dengan yang lain dalam peziarahan iman kita.

Author

Write A Comment