Remah Mingguan

LIHAT RAJAMU DATANG

Pinterest LinkedIn Tumblr

“Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.” (Mat 21: 5).

Hari ini, kita merenungkan Yesus yang masuk Yerusalem dalam kemuliaan. Dialah Raja, Penyelamat kita. Ya, Dia adalah Raja, tetapi kerajaanNya adalah “kerajaan kebenaran dan kehidupan, kekudusan dan rahmat, keadilan, cinta dan kedamaian” (Prefasi Hari Raya Kristus Raja). Kerajaan yang luar biasa!

Raja yang baik, raja yang lembut, yang peduli akan kesejahteraan kita jasmani dan rohani: “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini” (Yoh 18:36). Dalam Kisah Sengsara hari ini, Pilatus bertanya, “Engkaukah Raja orang Yahudi?” Yesus menjawab, “Engkau sendiri mengatakanya” (Mat 27:11). Namun semuanya dalam cemoohan dan ejekan. Dan bahkan lebih banyak olok-olok yang dilontarkan: Ia disamakan dengan Barabas, dan orang banyak harus memilih siapa yang akan dibebaskan: “Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Yesus Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?” (Mat 27:17). Dan … Mereka lebih memilih, “Barabas!” (lih. Mat 27:21). Dan … Yesus tetap diam dan Dia memberikan diriNya sebagai kurban bagi kita yang menghakimi Dia!

Ketika Dia tiba di Yerusalem, sebelum pengadilan itu, dengan antusias dan gegap gempita, “Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan. Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: “Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!” (Mat 21: 8-9). Namun, sekarang, orang-orang yang sama berteriak: “Salibkan dia!”. Ketika wali negeri bertanya, “Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?” Mereka berteriak lebih keras, “Dia HARUS disalibkan!” (Mat 27: 22-23).

Inilah kisah Pekan Suci ini. Inilah juga kisah jatuh bangun hidup kita berjalan bersama Yesus. Kisah penuh kesan di tahun 2020 ini, saat kita semua tak bisa merayakannya dalam Gereja, tapi di rumah masing-masing. Pesannya tetap indah: misteri Paskah Kristus, kita rayakan secara intim dan pribadi bersama Yesus dalam “ecclesia domestica” Gereja Keluarga. Yesus hadir di rumah, Ia ikut dalam suka duka keluarga kita masing-masing.

Burung merpati, burung dara
bulunya putih lambang cinta
Kita masuki Minggu Sengsara
menyambut Tuhan Raja yang menderita

Author

Write A Comment