Sabda Hidup
Sabtu, 7 Agustus 2021, Sabtu Pekan Biasa XVIII
Suatu ketika, musim kering yang panjang begitu meresahkan. Maka gembala gereja setempat mengundang umatnya untuk berkumpul di lapangan, untuk berdoa memohon turunnya hujan.
Setelah berjam-jam mereka berdoa dan melambungkan kidung-kidung dengan khusyuknya, gembala itu berdiri, menyapu seluruh umatnya yang berkumpul itu dengan pandangan mata tak percaya, dan kemudian dengan keras ia berkata: “Kekurangan iman kalian sangat memalukan! Di sini kita berkumpul, memohon kepada Tuhan agar menurunkan hujan, tetapi tak seorangpun membawa payung!”
Dalam Injil hari ini Yesus dihadapkan dengan seorang ayah yang sangat prihatin dengan anaknya yang menderita ayan. Para murid tidak dapat melakukan apa pun untuknya. Yesus menegur para murid. “Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat!” Yesus telah memberi murid-muridnya kemampuan untuk mengusir setan. Mereka sebelumnya sudah diutus untuk berkhotbah dan untuk menyembuhkan banyak orang. Dan mereka berhasil. Jadi bagaimana kita menjelaskan kurangnya iman para murid? Jika sebelumnya mereka telah berhasil mengusir setan, mengapa mereka tiba-tiba tidak mampu mengusir setan ini? Apakah setan ini lebih kuat daripada yang lainnya?
Ketika kita, seperti para murid, mulai memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu, kita jatuh dalam godaan untuk mengandalkan diri sendiri. Jika saya berhasil mengusir setan sepuluh kali sebelumnya, maka saya bisa melakukannya lagi! Saya hebat! Lupa kalau kuasa itu adalah anugerah dan bukan kemampuan sendiri.
Ketika para murid bertanya, mengapa mereka tidak dapat (lagi) mengusir setan, Yesus menjawab: “Karena kamu kurang percaya! Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.” Yang dibutuhkan oleh para murid adalah iman, meski kecil, tetapi iman yang benar: mempercayakan diri kepada Allah sepenuhnya, bukan mengandalkan diri sendiri. Jadi para murid bukannya tidak memiliki kemampuan untuk mengusir setan, melainkan kurang iman dalam arti kurang rendah hati untuk mempercayakan diri pada kuasa Allah yang bertindak atas nama kita.
“Tuhan, tolonglah kami yang kurang percaya! Tambahkanlah iman kami dan tuntunlah kami mempercayakan diri kepada-Mu. Bantulah kami membawa kasih dan kebenaran kepada setiap orang yang kami jumpai.”
Bacaan hari ini: Ul. 6:4-13; Mzm. 18:2-3a,3bc-4,47,51ab; Mat. 17:14-20.