Sabda Hidup
Rabu 9 Desember 2020, Rabu Pekan Advent II
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.”
(Mat 11: 28 -29)
Apapun yang kita alami dalam hidup kita, Tuhan kita tidak pernah jauh, juga ketika kita sedang mengalami persoalan. “Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya,” (Yes 40: 29).
Yesus tidak mengatakan bahwa jika kita datang kepada-Nya, kita tidak punya masalah lagi, tidak ada lagi penderitaan, tidak ada lagi kekecewaan. Tetap akan ada “kuk” untuk kita pikul. Kuk yang dipasang oleh Yesus bukanlah kuk agar kita menarik beban sendiri, tetapi untuk menarik beban bersama-sama dengan Yesus. Yesus tidak berjanji bahwa tidak akan ada lagi beban. Tetapi Ia akan memikul beban itu bersama dengan kita. Hidup tanpa penderitaan, tanpa kesalahan, tanpa kekecewaan, hidup tanpa kesulitan dan tantangan, bukan hidup lagi namanya. Tantangan hidup sangat penting bagi kita untuk tumbuh dan matang. Tetapi semua itu lebih mudah untuk dipikul ketika Dia memikulnya bersama dengan kita. Kita tahu bahwa kita tidak pernah sendirian dalam kesulitan dan kesengsaraan kita.
Advent mengingatkan kita bahwa Allah Putera datang dan menjadi manusia dan menjadi sama dengan kita. Meski ia tidak berdosa, ia mengalami segala efek dosa dan beban yang menyertainya. Ia menghidupi kemanusiaan secara utuh, mengalami segala kesulitan dan beban kita.
Bersama dengan Yesus, kita mempunyai keyakinan bahwa “orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya,” (Yes 40: 31).
Mari kita memikul beban bersama Yesus.
Bacaan misa hari ini: Yes. 40:25-31; Mzm. 103:1-2,3-4,8,10; Mat. 11:28-30.