Remah Harian

KOMITMEN TOTAL

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Senin, 27 Juni 2022, Senin Pekan Biasa XIII
Bacaan: Am. 2:6-10,13-16Mzm. 50:16bc-17,18-19,20-21,22-23Mat. 8:18-22.

Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang. Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: “Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” Yesus berkata kepadanya: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.” Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.”

(Mat 8: 18 – 22)

Perikop Injil hari ini menjelaskan kepada kita tuntutan menjadi murid Kristus yakni komitmen total, keteguhan hati, serta pelayanan penuh pengorbanan.

Merupakan hal yang tak terduga bahwa seorang ahli Taurat yang terpelajar dengan sukarela menyatakan ingin menjadi murid Yesus. Tetapi Yesus tidak memberikan janji-janji yang muluk-muluk kepadanya. Ia bekata, “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Yesus ingin dengan jujur ​​menyatakan tuntutan dan komitmen yang harus dilakukan oleh ahli Taurat itu yang bisa jadi menganggap enteng. Menjadi murid Kristrus bukanlah urusan yang mudah atau nyaman. Mengikuti Kristus membutuhkan banyak pengendalian serta penyangkalan diri, menempatkan Tuhan di atas segalanya.

Tanggapan Yesus kepada seorang lain lagi yang ingin mengikuti-Nya mungkin terdengar aneh: “Biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.” Tapi ayah pria ini tidak mati atau sakit. Nampaknya yang mau dikatakan oleh orang itu bukan bahwa ayahnya telah meninggal, tetapi ia hanya meminta untuk tinggal bersama ayahnya sampai kematian ayahnya, baru kemudian mengikuti Yesus. Bukan tidak mungkin nanti akan ada alasan lain untuk menunda menjawab panggilan itu. Bukankah kita juga sering kali menunda-nunda panggilan untuk melayani? Sibuk inilah, sibuk itulah dan mengatakan, nanti kalau sudah pensiun baru akan aktif melayani. Semoga Tuhan tidak “pensiunkan” lebih cepat dari hidup kita.

Pesan apa bagi kita dari sabda Tuhan hari ini? Pertama, kita perlu menghormati komitmen kita. Saat ini, banyak orang yang membuat komitmen dan kemudian terlalu mudah melanggarnya. Misalnya, komitmen perkawinan. Juga mereka yang berkomitmen kepada Tuhan dengan selibat seumur hidup, patuh kepada Uskup atau pimpinan; atau mengikrarkan kaul-kaul religius, banyak yang dengan mudah melanggarnya. Entah terang-terangan atau sembunyi-sembunyi.

Kedua, kita perlu berdoa memohon rahmat kekuatan untuk menghormati komitmen kita. Kita telah berkata kepada Yesus, “Aku akan mengikuti Engkau.” Terkadang kita setia kepada Yesus, dan terkadang tidak. Oleh karena itu, kita perlu berdoa memohon kekuatan untuk menghormati komitmen kita, kita perlu memohon pengampunan ketika kita gagal, dan kita perlu memperbarui tekad kita untuk berjalan bersama Yesus, setia kepada pasangan dan keluarga kita, setia dengan imamat, setia pada kaul-kaul religius, bekerja dengan jujur, dan hidup penuh kasih dengan sesama.

Author

Write A Comment