Sabda Hidup
Selasa 27 Juli 2021, Selasa Pekan Biasa XVII
Kita hidup dalam dunia yang tidak sempurna. Namun, kita sering kali lupa, mengapa dunia tidak sempurna, tidak lain dan tidak bukan kitalah penyebabnya – anda dan saya. Dunia tidak sempurna, itu bukan karena anda dan saya dikelilingi oleh orang-orang jahat. Dunia tidak sempurna, karena kitalah yang berkontribusi terhadap ketidaksempurnaan itu.
Dalam beberapa hari kepada kita dihadapkan perumpamaan tentang gandum dan lalang (gulma) ini. Mengapa? Karena sering kali sulit bagi kita menerima dan mengakui bahwa kita ini adalah ilalang. Kita ini gulma, bukan gandum. Sering kali terlalu mudah bagi kita, untuk melihat diri kita sebagai gandum dan kemudian mengidentifikasi orang lain sebagai ilalang.
Semoga doa berikut ini dapat membantu kita, mengakui dengan rendah hati, bahwa kita ini ilalang.
Doa Kerendahan Hati (Puji Syukur no. 141):
Allah yang Mahatinggi, Putra Mu Yesus telah memberikan teladan kerendahan hati yang tiada tara.
Walaupun Allah, Ia telah menghampakan diri-Nya, mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Dan dalam keadaan-Nya sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dengan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Terima kasih, ya Bapa, atas teladan Yesus ini.
Berilah kami semangat Yesus sendiri, agar dengan rendah hati kami menganggap orang lain lebih utama daripada kami sendiri.
Bebaskanlah kami dari kesombongan, dan berilah kami ketabahan kalau karena nama-Mu kami direndahkan.
Semoga kami tidak sakit hati kalau kami kurang dihargai atau kurang dihormati, kalau kami diabaikan atau dilupakan.
Sebaliknya, semoga kami ikut bahagia kalau orang lain berhasil dan mendapat pujian serta penghargaan.
Ya Bapa, jadikanlah hati kami seperti hati Yesus yang lembut dan rendah hati.
AMIN.
Bacaan hari ini: Kel. 33:7-11; 34:5b-9,28; Mzm. 103:6-7,8-9,10-11,12-13; Mat. 13:36-43.