Remah Harian

KETIMBANG IRI, MARI BERBAGI

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup
Jumat, 5 Maret 2021

“Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita.”

(Mat 21: 38)

Apakah perbedaan antara cemburu dan iri hati? Cemburu adalah menjadi posesif terhadap sesuatu yang kita miliki dan takut untuk kehilangannya. Sedangkan iri hati adalah keinginan untuk memiliki sesuatu yang dimiliki oleh orang lain.

Kasus iri hati muncul dalam kedua bacaan misa hari ini. Saudara-saudara Yusuf iri terhadapnya karena dua hal yang tidak mereka miliki: kasih dari Yakub, ayah mereka dan karunia untuk mengartikan mimpi. Ketika mereka berencana untuk membunuh Yusuf, dua kali terungkap: “Lihat, tukang mimpi kita itu datang” …. kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya mimpinya itu,” (Kej 37: 19-20). Dalam perumpamaan tentang pekerja kebun anggur yang diceritakan oleh Yesus, para pekerja ingin membunuh anak si pemilik agar mereka dapat memiliki warisannya. “Mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita,” (Mat 21: 38).

Iri hati mendorong mereka untuk melakukan pembunuhan. Tidak heran bahwa iri hati termasuk dalam tujuh dosa pokok (kesombongan, ketamakan, iri hati, kemarahan, hawa nafsu, kerakusan, kemalasan). Maka, waspadalah terhadap iri hati. Ketimbang iri hati terhadap apa yang dimiliki orang lain, mari kita syukuri anugerah yang telah kita terima, dan kita baktikan untuk kesejahteraan bersama.

Hari ini hari pantang. Dengan berpantang dan bermatiraga, kita diingatkan bahwa memperhatikan kepentingan sendiri secara berlebihan dapat menjadi sumber dosa. Maka mari bersihkan diri dan sucikan hati, jauhkan sifat dengki serta iri hati. Ketimbang iri, kita berbagi.

Bacaan misa hari ini: Kej. 37:3-4,12-13a,17b-28Mzm. 105:16-17,18-19,20-21Mat. 21:33-43,45-46.

Author

Write A Comment