Sabda Hidup
Minggu, 19 April 2020, Minggu Paskah II, Minggu Kerahiman Ilahi.
“Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu, para murid berkumpul di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!” Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi: “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada,” (Yoh 20: 19 – 23).
Minggu kedua Paskah telah dikuduskan oleh Gereja untuk merayakan Hari Minggu Kerahiman Ilahi. Hal ini dimaklumkan oleh St. Yohanes Paulus II, pada tanggal 30 April 2000, tepat pada kanonisasi St. Faustina Kowalska. Kepada biarawati dari Polandia itu Yesus berkata: “Aku merindukan adanya Pesta Kerahiman. Aku menghendaki agar gambar yang akan engkau lukis dengan kuas itu diberkati secara meriah pada hari Minggu Pertama sesudah Paskah; hari Minggu itu harus menjadi Pesta Kerahiman” (Buku Harian Faustina no. 49). Dalam Pesta Kerahiman ini Tuhan memberikan rahmat yang sangat istimewa. “Barangsiapa, pada hari ini, menghampiri Sumber Kehidupan ini, ia akan menerima pengampunan penuh atas dosa-dosanya dan dibebaskan dari hukuman” (BHF 300). “Pada hari itu terbukalah lubuk kerahiman-Ku, dan Aku meluapkan seluruh samudra rahmat ke atas jiwa yang menghampiri Aku meskipun dosa-dosanya laksana kain yang merah padam” (BHF 699).
Oleh sebab itu Hari Minggu ini kita persembahkan untuk memuliakan Cinta Tuhan, Cinta yang penuh belas kasih bagi mereka yang berdosa, bagi kita semua.
Kata pertama yang disampaikan oleh Yesus yang bangkit kepada para rasul-Nya, serta menyampaikan anugerah Paskah bagi kita, Gereja-Nya adalah: “Damai!” Setelah menyampaikan salam damai-Nya, Ia melengkapi: “Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.” Yesus menghendaki agar para rasul-Nya menyadari bahwa damai dan kerahiman tak terpisahkan; damai yang sejati hanya dapat dicapai dengan saling mengampuni.
Kita tahu bahwa pengampunan jauh dari sekadar mengetahui dan menyadari cinta dan kerahiman Allah yang tak bertepi. Yesus juga pernah mengatakan: “Berbelaskasih-lah, seperti Bapamu berbelaskasih… ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu,” (Luk 6: 36 – 38). Ia juga berkata: “Diberkatilah mereka yang berbelas kasihan sebab mereka akan memperoleh belas kasihan,” (Mat 5: 7). Hal yang ingin disampaikan oleh Tuhan adalah bahwa prasyarat untuk menerima belas kasih atau kerahiman adalah berbelaskasih terhadap sesama. Ia juga mengajar kita berdoa: “Ampunilah kesalahan kami seperti kami seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami,” (Mat 6: 12). Dan Ia juga mengingatkan: “Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu,” (Mat 6: 14 – 15).
Sambil mewartakan Kabar Baik bahwa Yesus sungguh telah bangkit di tengah-tengah kita, semoga kita semua mengalami kuasa kerahiman Allah dan tak pernah lelah untuk saling mengampuni. Sebagai tanggapan pada kasih Kristus yang berbelas kasih bagi kita yang Ia nyatakan di kayu salib, dalam Ekaristi, dan pada Hari Minggu Kerahiman Ilahi ini, mari kita berseru: Yesus, Engkau andalanku! Kerahiman-Mu berlimpah selamanya!
Ayam hutan di pohon bambu
Mencari makan sambil berjemur
Hai kawan ini hari Minggu
Minggu Kerahiman Tuhan mari bersyukur!
Bacaan Misa Hari Minggu Paskah II: Kis. 2:42-47; Mzm. 118:2-4,13-15,22-24; 1Ptr. 1:3-9; Yoh. 20:19-31.