Sabda Hidup
Jumat, 3 Juli 2020, Pesta St. Tomas Rasul
“Yesus berkata kepada Tomas: “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” Tomas menjawab Dia: “Ya Tuhanku dan Allahku!” Kata Yesus kepadanya: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” (Yoh 20: 27 – 29)
Apa yang anda rasakan setelah tidak dapat menghadiri misa secara langsung selama berminggu-minggu? Merasa ada yang kurang? Kosong? Rindu akan kehadiran Tuhan dalam komuni kudus?
Memang Tuhan ada dan hadir di mana-mana, tetapi ketika kita tidak menghadiri Ekaristi, kita melewatkan kehadiran-Nya secara istimewa.
Pengalaman itu juga dialami oleh Tomas. Ketika Yesus menampakkan diri kepada murid-murid yang lain, ia tidak hadir. Dia memisahkan diri dari murid-murid lainnya. Dia memutuskan untuk sendirian, tenggelam dengan kesedihan dan keraguannya. Dia tidak mempercayai kata-kata murid-murid lainnya. Baginya, percaya berarti ada bukti dulu, tunjukkan bukti. Baginya, iman adalah melihat lalu percaya.
Setelah mengatasi keraguannya, St. Tomas dengan sepenuh hati menghidupi imannya dan memberikan diri sepenuhnya untuk melayani Yesus. Tradisi mengatakan bahwa ia mewartakan Injil hingga di India Selatan dan menjadi martir di sana.
Bagi kita, mari kita ingat bahwa ketika kita menarik diri dari komunitas iman kita, menarik diri dari Gereja, seperti yang St. Tomas lakukan, kita kehilangan anugerah yang amat besar. Saat kita memisahkan diri dan memilih untuk sendiri, menarik diri dari kegiatan bersama, seperti Ekaristi, dan menarik diri dari karya Allah lainnya, kita kehilangan cinta dan kehadiran secara istimewa Yesus yang telah bangkit.
Juga ketika kita merasa ragu-ragu, jangan malu-malu mengakui dengan rendah hati keragu-raguan kita. Iman dan kekudusan bukanlah sesuatu yang otomatis. Rasul Tomas yang kita rayakan pestanya hari ini berjuang untuk memperoleh kepercayaan akan Tuhan yang bangkit. Ia berproses hingga akhirnya ia dapat berkata: “Ya Tuhanku dan Allahku!” Kita pun diundang untuk terus berjuang untuk bertumbuh dalam iman dan kekudusan.
“Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur,” (Kol 2: 7).
Cahaya semburat pagi menjelma
membelah angkasa warna jingga.
Tidak melihat namun percaya
itulah iman yang membawa bahagia.
Selamat Pesta St Tomas, selamat ber-Jumat-Pertama.
Bacaan Misa hari ini: Ef. 2:19-22; Mzm. 117:1,2; Yoh. 20:24-29.