Sabda Hidup
Rabu, 17 Agustus 2022, Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
Bacaan: Sir. 10:1-8; Mzm. 101:1a,2ac, 3a,6-7; 1Ptr. 2:13-17; Mat. 22:15-21.
“Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”
(Mat 22: 21)
Salah satu hal yang patut kita syukuri di Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia ini adalah kemerdekaan. Nyatanya, hari ini disebut “Hari Kemerdekaan”. Akan tetapi apa makna kemerdekaan? Kemerdekaan tidak jarang dimengerti sebagai “boleh melakukan apa saja yang saya inginkan”. Tak jarang hal-hal yang kita akui sebagai bagian dari iman kita anggap bertentangan dengan kebebasan atau kemerdekaan. Misalnya, kita mendengar bahwa jalan ke surga adalah dengan melayani, tetapi bagaimana dalam kenyatan hidup? Banyak yang hanya melayani kepentingan diri sendiri. Kita dengar bahwa yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu, tapi banyak orang berebut untuk menjadi yang terdahulu. Kalau demikian, apa artinya merdeka? Bahkan tak jarang kemerdekaan, entah sadar atau tidak, dihayati sebagai merdeka dari Tuhan. Kemerdekaan membuat kita terjebak dalam kesombongan dan cinta diri.
Kedengarannya memang aneh, kita diharapkan “tergantung” pada Allah tetapi dalam ketergantungan itulah kita temukan kemerdekaan sejati. Kita tergantung, tapi merdeka. Sebab kemerdekaan sejatinya tidak berarti merdeka untuk melakukan apa saja yang kita inginkan, tetapi kemerdekaan untuk melakukan yang seharusnya. Itulah kebebasan untuk melakukan apa yang telah ditunjukkan oleh Kristus, kemerdekaan untuk mengasihi sesama tanpa syarat.
Yesus sendiri hari ini mengingatkan, “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” Memang konteks sabda Tuhan ini adalah jawaban terhadap “jebakan batman” orang-orang Farisi dan Herodian. Dua kelompok yang sebenarnya tidak akur, karena orang Farisi berusaha menjaga kemurnian agama Yahudi, sedangkan orang-orang Herodian lebih pro penjajah Roma. Pertanyaan jebakan untuk Yesus adalah “Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?” Jika Yesus menjawab ya, maka ia dianggap tidak nasionalis, dianggap pro penjajah. Jika menjawab “tidak”, maka bisa menjadi alasan mereka yang pro penjajah mengkategorikan Yesus sebagai pemberontak dan dengan demikian patut dimusnahkan.
Jawaban Yesus tepat. Apa yang menjadi milik kaisar, kembalikanlah kepada kaisar. Jika orang-orang Yahudi memakai uang dengan gambar kaisar, dan mengambil keuntungan, menikmati apa yang dilakukan oleh pemerintah (Kaisar), maka bayarlah apa yang dimintanya. Bagi kita, taatlah kepada pemerintah, selama pemerintah tidak menentang azas keadilan baik tertulis maupun yang berlaku dan hak-hak azasi manusia.
Namun, tentang diri kita, kita juga baca, “Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah” (Kej 1:27). Itu berarti bahwa kita dalah milik Allah, maka patutlah kita memberi diri secara total kepada Allah karena kita adalah citra Allah sendiri, bukan citra Kaisar. Memberi diri secara total berarti patuh dan tunduk pada kehendak Allah dan menjadi kudus menyerupai Allah. Sebagai pengikut Kristus, kita saat ini segambar dengan Kristus karena sakramen pembaptisan. Maka, memberi diri secara total kepada Kristus berarti menjadi serupa dengan Kristus. Ini adalah nilai yang tertinggi.
Dalam merayakan Kemerdekaan hari ini, patutlah kita camkan apa yang menjadi nasihat St. Petrus: “Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah. Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!” (1 Ptr 2: 16 – 17).
Semoga Allah terus memberkati kita dengan pengertian yang benar akan kemerdekaan kita. Semoga kita mampu membangun keutamaan-keutamaan yang diperlukan untuk membangun negara kita ini bagi kita dan bagi generasi-generasi mendatang. Semoga Allah memberkati kita dengan damai, keadilan dan kebaikan bersama.
Selamat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77!