“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa” (Yoh 8: 34). Gambaran yang dipakai oleh Yesus adalah perbudakan. Everyone who commits sin is a slave of sin. Setiap orang yang berbuat dosa adalah hamba dosa. Perbudakan sebagai institusi sosial ada di zaman Yesus. Namun perbudakan dalam arti dasarnya tidak hilang pada zaman kita saat ini.
Dimensi yang lebih penting dari perbudakan adalah perbudakan spiritual. Kejahatan dari perbudakan adalah hilangnya kebebasan psikologis dan integritas moral seseorang. Dalam arti itulah, dosa adalah perbudakan. Orang yang hidup dalam dosa kehilangan kemerdekaan psikologis dan integritas moralnya.
Barangkali cengkeraman dosa itu begitu ringan sehingga seseorang, tanpa usaha yang luar biasa pun dapat melepaskan diri. Tetapi ketika seseorang membiarkan sikap dan kebiasaan berdosa – kesombongan, keserakahan, nafsu dan kemalasan mendominasi dirinya, ia membiarkan diri menjadi hamba dosa. Perbudakan terhadap dosa pada dasarnya berakar pada “bapa segala dusta” (Yoh 8:44), yang oleh Kitab Suci disebut Iblis (Luk 4: 1) dan Setan (Luk 10:18), “penguasa dunia sekarang ini yang menentang Allah” ( Yoh 12:31; 2 Kor 4: 4).
Bagaimana kita bisa keluar dari situasi kerberdosaan kita? Bagaimana kita mendapatkan kemerdekaan dari dosa? Yesus memberi kita petunjuk, “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu,” (Yoh 8: 31 – 32). Kemerdekaan dari perbudakan dosa adalah mungkin.
Masa Prapaskah adalah peziarahan menuju kemerdekaan. Kemerdekaan tidak pernah mudah untuk dimenangkan. Peziarahan itu sulit karena rantai yang membelenggu kita dalam perbudakan sangat kuat. Syukur kepada Tuhan, kita tidak menempuh peziarahan itu sendirian. “Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” (Rom 8: 31).
Adakah rantai – pola-pola hidup dalam dosa, sikap buruk, dan perilaku adiktif – yang membelenggu? Biarkan Tuhan Yesus untuk melepaskan Anda dan membawa Anda kesembuhan, pengampunan, dan kebebasan untuk menapaki jalan kasih dan kebenaran.
Bacaan misa hari ini: Dan. 3:14-20,24-25,28; MT Dan. 3:52,53,54,55,56; Yoh. 8:31-42.