Remah Harian

KECIL-KECIL CABE RAWIT

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Senin, 27 Juli 2020, Senin Pekan Biasa XVII

“Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya.”…. “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya.”

(Mat 13: 31b – 33).

Apa yang dapat kita pelajari dari biji sesawi dan ragi tentang Kerajaan Allah? Biji sesawi adalah yang terkecil dari semua biji tetapi ketika tumbuh, akan menjadi pohon. Kerajaan Allah juga dimulai dari yang terkecil di hati orang yang menerima firman Tuhan. Ia bekerja tak terlihat dan menghasilkan transformasi dari dalam. Demikian juga ragi. Ragi adalah agen perubahan yang kuat. Ketika adonan tidak diberi ragi, ia tetap adonan, tak ada perubahan bentuk. Tetapi ketika ragi ditambahkan ke adonan, terjadi transformasi yang menghasilkan roti.

Demikianlah nilai-nilai Kerajaan Allah itu menghasilkan perubahan dalam diri kita oleh Karya Roh. Pada gilirannya, kita juga harus menjadi agen perubahan. Kita harus menjadi benih Kerajaan Allah dan menjadi ragi bagi dunia. Seperti biji sesawi itu adalah yang terkecil dan ragi juga kecil, kita tak perlu khawatir dengan “kekecilan” kita. Yesus memanggil murid-murid-Nya sebagai “kawanan kecil” (Luk 12: 32). Ia juga menyebut kita, murid-murid-Nya sebagai garam dunia (Mat 5: 13). Ia juga memberi makan lima ribu orang dari sejumlah kecil roti (Mat 14: 13 – 21; Mrk 6: 30 – 43; Luk 9: 10 – 17; Yoh 6: 1 – 15).

Oleh sebab itu, kita sebagai kawanan kecil, minoritas, tak perlu berkecil hati. Ibu Theresa tidak mengurus seluruh orang miskin di India. Ia mulai dari Mojtihil di Calcutta tetapi efeknya mendunia. Ada banyak orang-orang di sekitar kita yang membawa perubahan melalui hal-hal kecil. Kita ini kecil, tapi mesti kecil-kecil cabe rawit, kecil tapi “menggigit”. Untuk itu diperlukan kegigihan, ketekunan dan kesungguhan menghidupi nilai-nilai Kerajaan Allah.

Tidak perlu banyak mercu suar di pantai. Satu mercu suar cukup untuk memandu semua kapal menuju tempat berlabuh yang aman. Saya dan anda, dipanggil untuk menjadi salah satunya.

Yuk, kita ubah dunia menjadi lebih baik.

Bacaan Misa hari ini: Yer. 13:1-11; MT Ul. 32:18-19,20,21Mat. 13:31-35.

Author

Write A Comment