Sabda Hidup
Sabtu, 9 Januari 2021, Sabtu Sesudah Penampakan Tuhan
“Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya, Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.”
(Yoh 3: 28 – 29)
Masa Natal hampir berakhir. Kita juga sudah ada di hari ke-8 di tahun yang baru. Walau demikian semangat Natal tidak kita tinggalkan begitu saja, dan bacaan Injil hari ini dapat memberi bekal yang bagus di tahun yang baru:
- Kita semua, seperti Yesus dan Yohanes, adalah bagian dari rencana keselamatan Bapa. Salah satu tanda yang pasti bahwa kita diinspirasikan oleh Allah adalah bahwa kita menyadari Allah lebih besar dari kita semua. Kita tidak dapat memonopoli urapan Roh Kudus. Kita tidak dapat mengklaim bahwa saya sendirilah yang melaksanakan misi Allah. Kita tidak dapat bertindak seolah-olah dapat menampung semua inspirasi Allah. Karya Allah melampaui kita – melampaui pribadi dan waktu kita. Kita akan merasa bahagia jika ada pekerja lain untuk panenan. Maka:
- Berdoalah agar semakin banyak pekerja dan pewarta bagi Yesus
- Kita dorong mereka yang ingin atau sedang mulai memberi kesaksian hidup
- Kita berdayakan mereka yang mulai terdorong untuk aktif melayani
- Kita perlu belajar berkata seperti Yohanes: Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.
- Anugerah-anugerah Tuhan bekerja paling baik ketika kita tidak memusatkan diri pada diri sendiri. Kebesaran sejati tidak terletak pada pencapaian kepentingan dan ambisi pribadi, meski dibumbui pengorbanan diri, tetapi dalam pemahaman dan penerimaan panggilan sebagai mitra Allah untuk membangun kerajaan cinta dan kebenaran-Nya. Kebesaran sejati terletak pada kerendahan hati. Yohanes memberikan contoh terbaik bagi kita.
Bacaan Misa hari ini: 1Yoh. 5:14-21; Yoh. 3:22-30.