Remah Harian

KATAKAN SEPATAH KATA SAJA…

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Senin, 13 September 2021, Peringatan St. Yohanes Krisostomus
Bacaan hari ini: 1Tim. 2:1-8; Mzm. 28:2,7,8-9Luk. 7:1-10

“Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.”

(Luk 7: 6 – 7)

Di mana ada seorang majikan bersusah-susah dan merepotkan diri memohon kepada seseorang demi hambanya? Lebih masuk akal bila seorang hamba yang bersusah-susah, berkorban demi tuannya, bahkan sampai rela mati untuk tuannya. Lagi pula, pada masa itu, seorang budak atau hamba bukanlah siapa-siapa. Tidak dianggap dan tidak punya hak.

Akan tetapi dalam Injil hari ini, seorang majikan, yang adalah seorang perwira Romawi, sungguh-sungguh berbeda. Ia dihormati oleh setiap orang, budak atau bukan, orang Yahudi atau bukan Yahudi. Rupanya perwira itu memang mempunyai reputasi yang baik. “Ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami,” kata orang tua-tua itu (Luk 7: 5).

Tak mengherankan ketika salah seorang hambanya sakit dalam bahaya maut, tanpa ragu ia mendekati Yesus memohon agar Ia menyembuhkan hambanya. Bahkan Ia menyadari bahwa ia tak pantas menerima Yesus dalam rumahnya. Ia mempunyai iman yang kuat, ia percaya bahwa sabda Yesus saja sudah cukup untuk menyembuhkan hambanya, tidak perlu datang ke rumahnya. “Katakan sepatah kata saja, maka hambaku itu akan sembuh.”

Apa makna kisah ini bagi kita? Pertama, kasih dari perwira itu sungguh luar biasa. Kasih melampaui segala batas. Kasih yang tulus tidak memandang golongan, suku, jabatan, ras, dan sebagainya. Kasih Allah pun demikian. Kasih dan keselamatan-Nya untuk seluruh umat manusia. Bagaimana saya menghargai sesama? Bagaimana sikap saya terhadap bawahan, pembantu, rekan kerja? Kedua, hamba itu disembuhkan karena iman yang tulus dan dalam dari tuannya kepada Yesus. Adakah sesuatu yang menghalangi anda untuk berdoa bagi orang lain? Jadilah seperti perwira itu, merendahkan diri di hadapan Tuhan, memohon dan berdoa bagi sesama yang membutuhkan doa kita.

Author

Write A Comment