Remah Harian

KASIH DAN PENGAMPUNAN

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Kamis, 16 September 2021, Peringatan St. Kornelius dan Siprianus.
Bacaan hari ini: 1Tim. 4:12-16; Mzm. 111:7-8,9,10; Luk. 7:36-50

“Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih.”

(Luk 7: 47)

Tema sentral Injil kita hari ini adalah undangan untuk bertobat, berbuat, membaharui hidup kita, dan tidak terus memikul beban dosa kita. Injil kita hari ini merayakan pengampunan Tuhan. Tuhan kita adalah Tuhan yang selalu mencari, tak menghukum tetapi memulihkan, membuat kita menjadi utuh kembali, mengalami damai serta harmoni.

Injil bercerita tentang seorang perempuan “berdosa” yang membasuh kaki Yesus dengan air matanya, menyekanya dengan rambutnya, dan meminyakinya dengan minyak wangi yang mahal. Sebaliknya, tuan rumah, Simon orang Farisi, nampaknya sengaja tidak menyambut Yesus sesuai adat dan kebiasaan orang Yahudi. Ketika seseorang mengundang seorang rabi ke rumah, normalnya ia akan meletakkan tangannya di pundak rabi itu dan memberinya ciuman damai, membasuh kakinya, dan membakar dupa yang harum atau meneteskan minyak wangi di kepalanya. Yesus membandingkan perbuatan Simon yang tidak memyambut tamu sebagaimana mestinya dengan kasih yang dinyatakan secara terang-terangan oleh perempuan berdosa itu, dan berkata bahwa perempuan berdosa itu diampuni karena kasihnya. Dengan perumpamaan singkat tentang dua orang yang berhutang, Yesus mengajar kita tentang dua hal: keilahian-Nya dan kuasa-Nya mengampuni dosa. Perumpamaan itu juga menunjukkan anugerah yang pantas diterima oleh kasih perempuan itu dan menggarisbawahi ketidaksopanan yang tersirat dalam pengabaian Simon dalam menyambut Yesus.

Apa warta Sabda Tuhan bagi kita hari ini?

  • Pertama, kita diundang untuk menerima kerahiman Tuhan. Kita sering bersikap seperti Simon si Farisi yang kasar dan tidak punya kasih. Perlulah kita mengasihi Yesus, punya relasi yang dalam dengan-Nya, karena Dialah Juru Selamat yang memberikan nyawanya untuk dosa-dosa kita.
  • Kedua, pantaslah kita mengucap syukur karena Tuhan kita mahapengampun. Usaha kita untuk menhindari dosa menjadi bukti pertobatan kita yang tulus dan pernyataan terima kasih kita karena Ia telah mengampuni dosa-dosa kita.
  • Ketiga, perlulah kita memupuk sikap mengampuni sesama. Meski itu tidak gampang, kita harus belajar mengampuni mereka yang telah menyakiti kita jika kita ingin diampuni setiap saat oleh Tuhan kita yang maharahim.
Author

Write A Comment