Sabda Hidup
Kamis, 1 September 2022, Kamis Pekan Biasa XXII
Bacaan: 1Kor. 3:18-23; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Luk. 5:1-11.
Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” Simon menjawab: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.” Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.
(Luk 5: 4 – 6)
“Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam…” Ada makna yang dalam dari kalimat ini.
Pertama-tama, pentinglah mengingat bahwa Simon, seorang nelayan berpengalaman, bersama teman-temannya, telah bekerja keras sepanjang malam dan tak seekorpun ikan mereka tangkap. Mereka kecewa dengan kegagalan mereka dan sudah menyerah. Tetapi Yesus memerintahkan Simon bertolak ke tempat yang dalam dan menebarkan jala. Hasilnya, mereka menangkap sejumlah besar ikan sehingga jala mereka mulai koyak. Satu hal yang tak boleh kita lewatkan adalah bahwa Yesus memerintahkan Simon untuk bertolak ke tempat yang dalam. Apa artinya?
Perikope ini tidak hanya bertutur tentang mukjizat dalam menangkap ikan; terlebih lagi, perikope ini berkisah tentang misi evangelisasi dan tentang melaksanakan misi Tuhan. Perintah Tuhan untuk “bertolak ke tempat yang dalam” mengatakan kepada kita bahwa kita harus total dan berkomitmen penuh jika kita ingin berperan serta berevangelisasi dan mewartakan Kabar Baik Tuhan, sesuai panggilan kita.
Jika kita mendengarkan Tuhan dan bertindak sesuai dengan sabda-Nya, komit terhadap perintah-Nya secara radikal dan dalam, Ia akan memberikan “tangkapan” yang berlimpah. “Tangkapan” itu akan datang atas cara dan waktu yang tak terduga, dan itu adalah karya Tuhan sendiri.
Akan tetapi, apa yang terjadi jika Simon tidak melakukan apa yang diperintahkan Yesus? Apa jadinya jika ia tertawa dan berkata, “E..sorry ya, saya ini nelayan berpengalaman, sudah ahli, lagi pula saya sudah capek… besok sajalah Tuhan…!” Jika Simon bertindak seperti itu, ia tidak akan diberkati dengan tangkapan yang berlimpah. Hal yang sama juga akan terjadi dengan kita. Jika kita tidak mendengarkan sabda-Nya dalam hidup kita dan tidak melakukan apa yang diperintahkan-Nya dengan sungguh-sungguh, kita tidak akan digunakan-Nya seperti yang dikehendaki-Nya.
Mari kita renungkan, apakah kita sungguh-sungguh bertindak menurut sabda-Nya? Apakah kita mau berkata “YA” kepada-Nya dalam segala hal? Apakah kita mau mengikuti perintah-Nya secara radikal? Apakah kita berkomitmen penuh terhadap apa yang diperintahkan-Nya? Jika ya, kita akan dikejutkan dengan mukjizat yang Ia kerjakan dalam hidup kita!
Mari kita bertolak ke tempat yang dalam dan berkomitmen penuh mewartakan Injil-Nya. Mari kita katakan “YA” dalam segala hal yang diperintahkan-Nya.