Remah Mingguan

JIWAKU MEMULIAKAN TUHAN

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Minggu, 15 Agustus 2021, Hari Raya Maria Diangkat ke Surga

“Jiwaku memuliakan Tuhan,dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku.”

(Luk 1: 46 – 47)

Hari ini adalah Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat Ke Surga. Ajaran ini secara dogmatis ditetapkan oleh Paus Pius XII pada tanggal 1 November 1950.

Konsili Vatikan II mengajarkan: “Akhirnya Perawan tak bernoda, yang tidak pernah terkena oleh segala cemar dosa asal, sesudah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, telah diangkat melalui kemuliaan di surga berserta badan dan jiwanya. Ia telah ditinggikan oleh Tuhan sebagai Ratu alam semesta, supaya lebih penuh menyerupai Puteranya, Tuan di atas segala tuan, yang telah mengalahkan dosa maut,” (Lumen Gentium art. 59).

Bunda Yang Terberkati, setelah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, diangkat tubuh dan jiwanya ke dalam kemuliaan surgawi. Penerimaannya ke dalam kemuliaan Surga adalah simbol dari janji yang dibuat oleh Yesus kepada semua orang Kristen yang setia, bahwa kita juga akan dimuliakan di surga.

Diangkatnya Perawan Maria yang Terberkati hanyalah salah satu dari banyak kehormatan yang kita berikan kepadanya. Kita sangat menghormatinya karena di antara banyak wanita pada masanya dia dipilih oleh Allah untuk menjadi ibu Yesus. Mengapa Maria dipilih? Karena kerendahan hati, kepatuhan, dan kesiapannya untuk menundukkan kehendaknya pada kehendak Tuhan.

Dia tahu bahwa dia dipilih tetapi dia tidak menyombongkan diri tentang hal itu. Ia justru memilih untuk mewartakan kebesaran Tuhan daripada kebesarannya sendiri. Dia memilih untuk berbagi berkat Tuhan dengan mengunjungi sepupunya Elisabeth yang juga sedang mengandung saat itu. Dan ia menemani Elisabeth sampai dia melahirkan.

Seperti Bunda Maria, semoga kita juga belajar untuk rendah hati, menghibur orang lain untuk melakukan kebaikan besar dan kecil dan tidak mementingkan diri sendiri.

Mungkin saat ini ada orang-orang yang merindukan kehadiran kita. Atau sekadar ingin mendengar sesuatu dari kita agar mereka tahu bahwa kita masih peduli, atau sekadar ingin disapa?

Tidak perlu biaya yang besar jika kita sekadar menyapa atau menanyakan kabar mereka. Mungkin kita bisa mengirim mereka pesan pribadi melalui sms, whatsapp, telegram atau sarana komunikasi yang lain? Ada banyak sarana dapat kita pergunakan untuk menunjukkan bahwa kita peduli kepada mereka.

Awal bacaan pertama dari Kitab Wahyu berbicara tentang tabut perjanjian. “Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu,” (Why 11: 19). Salah satu gelar yang dikenakan pada Bunda Maria adalah “Tabut Perjanjian” karena dalam rahimnya, tinggal Tuhan kita Yesus Kristus.

Apakah Kristus juga tinggal dalam diri anda dan sesama? Apakah anda juga tabut perjanjian? Jika kita selalu ingat bahwa Tuhan tinggal dalam diri anda dan orang lain yang anda jumpai, betapa berbedanya kita menyapa dan memperlakulkan satu sama lain.

Bacaan hari ini: Why. 11:19a; 12:1,3-6a,10ab; Mzm. 45:10bc,11,12ab; 1Kor. 15:20-26; Luk. 1:39-56.

Author

Write A Comment