Remah Harian

KERASUKAN ROH JAHAT

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Senin, 31 Januari 2022, Peringatan St. Yohanes Bosco, Imam
Bacaan: 2Sam. 15:13-14,30; 16:5-13aMzm. 3:2-3,4-5,6-7Mrk. 5:1-20

“Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa. Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia.”

(Mrk 5: 1 – 2).

Bacaan Injil hari ini mengisahkan penyembuhan orang yang kerasukan roh jahat. Roh jahat itu menyebut diri “Legion” karena jumlahnya banyak (Mrk 5: 9). Jika mengacu pada pasukan Romawi, 1 Legion terdiri dari ribuan serdadu. Maka tidak mengherankan bahwa mereka pindah ke 2000 ekor babi (Mrk 5: 13).

Dengan memperhatikan karakteristik orang yang kerasukan roh jahat ini, kita dapat memperoleh gambaran bagaimanakah kita, jika roh jahat tinggal dalam diri kita.

  • Seperti orang yang kerasukan roh jahat itu suka tinggal di pekuburan, kita juga tidak memiliki gairah hidup, tidak peduli pada kehidupan.
  • Seperti orang yang kerasukan roh jahat itu dibelenggu dan dirantai, kita pun tidak memiliki kebebasan batin.
  • Seperti orang kerasukan roh jahat itu berkeliaran siang dan malam mengganggu ketenangan orang lain, kita pun tidak peduli terhadap orang lain.
  • Orang kerasukan roh jahat itu melukai dirinya sendiri dengan batu. Kita pun, saat “kerasukan roh jahat” tidak dapat menerima diri sendiri, mempunyai harga diri rendah.
  • Orang yang kerasukan roh jahat itu lari kepada Yesus, memohon supaya janggan diganggu. Kita pun, dalam relasi kita dengan Tuhan, hanya didorong oleh kepentingan diri sendiri, bukan oleh kasih kita kepada Allah.

Sebaliknya, jika kita bebas dari roh jahat, kita akan mempunyai karakteristik:

  • Sesudah disembuhkan, orang itu duduk bersama Yesus. Kita ingin dekat dengan Yesus karena Ialah kehidupan sejati. Kita pun sadar akan martabat kita, bersyukur kepada Tuhan atas diri kita.
  • Setelah disembuhkan orang itu menjadi “waras”. Kita pun akan dapat menggunakan akal sehat kita yang akan menuntun kita pada kebebasan batin.
  • Orang itu memberitakan kerahiman Tuhan yang dialaminya di Dekapolis. Itu menunjukkan perhatiannya kepada sesama, bahwa mereka pun harus mengetahui cinta Allah dan harus berbalik kepada Tuhan.
  • Orang itu kini berpakaian. Kita akan mempunyai kesadaran yang benar akan martabat kita sebagai anak Allah dan karena itu tahu merawat diri sendiri.
  • Orang itu ingin mengikuti Yesus. Relasi kita dengan Tuhan akan didasarkan pada kasih kita kepada-Nya. Kita akan selalu bersyukur atas belas-kasih-nya kepada kita.

“Roh jahat” dalam diri kita dapat berupa ego, cinta diri, kesombongan, kemarahan, dendam, dsb. Satu kejahatan dalam diri kita dapat melahirkan kejahatan demi kejahatan yang lain dan menjadi “legion” dalam diri kita. Namun, jika kita mau menjumpai Yesus, Kasih sejati, kita akan disembuhkan. Dan kita akan hidup dalam kasih.

Author

Write A Comment