Remah Harian

JANGAN TAKUT!

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Selasa, 3 Agustus 2021, Selasa Pekan Biasa XVIII

Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: “Itu hantu!”, lalu berteriak-teriak karena takut. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.” Kata Yesus: “Datanglah!” Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: “Tuhan, tolonglah aku!” Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?”

(Mat 14: 25 – 31)

Teofani, demikian para ahli Kitab Suci menyebut peristiwa dalam Injil hari ini. Teofani, berasal dari kata Yunani kuno θεοφάνεια (theophaneia) yang berarti “penampakan yang ilahi”. Dengan menyebut kisah ini sebuah Teofani berarti bahwa apa yang terjadi bukan sekadar tanda heran atau mukjizat yang dilakukan oleh Yesus, tetapi adalah suatu pewahyuan. Yesus selalu menyebut diri-Nya sebagai Putera Bapa. Dalam Perjanjian lama, Allah Bapa adalah “Roh Allah (yang) melayang-layang di atas permukaan air” ketika Ia memulai penciptaan (Kej 1: 1 – 2). Yesus berjalan di atas air yang bergelora karena angin sakal adalah pernyataan bahwa Ia dan Bapa adalah satu dalam kuasa dan kemuliaan. Ia lebih dari seorang nabi. Ia adalah Yang Ilahi. Dan itulah kesimpulan para murid: “Sesungguhnya Engkau Anak Allah.” (Mat 14: 33).

Satu hal lagi yang menarik untuk direnungkan dari peristiwa Teofani ini. Petrus yang ingin diyakinkan bahwa yang berjalan di atas air itu adalah Yesus berkata: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.” Yesus berkata: “Datanglah!” Petrus turun. Mula-mula ia dapat berjalan di atas air. Tetapi ketika dirasanya angin bertiup, ketakutan menguasainya dan ia mulai tenggelam. Ketakutan melumpuhkan. Ketakutan menjadi halangan kita untuk berjalan bersama Yesus.

Kita sedang dilanda angin sakal Covid-19. Sambil mengusahakan yang terbaik untuk mengatasi gelombang pandemi ini, mari kita percayakan diri kita pada Yesus, Anak Allah, yang berkuasa atas segala situasi. Sekali lagi Ia berkata: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!”

Bacaan hari ini: Bil. 12:1-13; Mzm. 51:3-4,5-6a, 6bc-7,12-13; Mat. 14:22-36.

Author

Write A Comment