Remah Harian

JADILAH MALAIKAT-MALAIKAT

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Kamis, 29 September 2022, Pesta Malaikat-Malaikat Agung St. Mikael, Gabriel dan Rafael
Bacaan: Dan. 7:9-10,13-14 atau Why. 12:7-12a; Mzm. 138:1-2a,2bc-3,4-5; Yoh. 1:47-51.

Lalu kata Yesus kepada Natanael: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”

(Yoh 1: 51)

Hari ini kita rayakan Pesta Malaikat-Malaikat Agung: Mikael, Gabriel dan Rafael. Mereka disebut Malaikat Agung karena peran penting mereka dalam rencana keselamatan Tuhan.

Malaikat Agung Mikael

St. Mikael, dalam bahasa Ibrani “mi-ke-el”, yang berarti “Siapa yang seperti Allah” atau “Siapa yang menyamai Allah”  memimpin pasukan malaikat yang melemparkan Setan dan malaikat pemberontak ke Neraka. Pada akhir zaman, dia akan menggunakan pedang keadilan untuk memisahkan yang benar dari yang jahat (lih. Why 12:7-10).

Nama St. Gabriel berasal dari kata dasar Ibrani “geber” yang berarti “manusia”. “El” adalah singkatan dari kata “Elohim” yang berarti “Allah”. Jadi Gabriel berarti “manusia dari Allah”. Tetapi kata dasar yang sama juga membentuk kata “gibbor” yang berarti “perkasa”. Dengan demikian Gabriel juga berarti “Allah kekuatanku” atau “Keperkasaan Allah.” Ia memberi kabar kepada Maria bahwa dia telah dipilih sebagai Bunda Sang Juruselamat (bdk. Luk 1:26-38).

Nama St. Rafael berasal dari kata kerja Ibrani rāphà, yang berarti: “menyembuhkan.” Digabung dengan kata “El” yang berarti “Allah”, maka Rafael berarti “Allah yang menyembuhkan” atau “Allah menyembuhkan” (Tobit 3:17Tobit 12:15).

Malaikat juga menjadi penjaga kita. Katekismus Gereja Katolik menyatakan: “Sejak masa anak-anak sampai pada kematiannya malaikat-malaikat mengelilingi kehidupan manusia dengan perlindungan” dan doa permohonan.” St. Basilius mengatakan, “Seorang malaikat mendampingi setiap orang beriman sebagai pelindung dan gembala, supaya menghantarnya kepada kehidupan” (Adversus Eunomium, III, 1). Sejak di dunia ini, dalam iman, kehidupan Kristen mengambil bagian di dalam kebahagiaan persekutuan para malaikat dan manusia yang bersatu dalam Allah.

Sebagian besar dari kita sejak kecil kita kenal doa kepada malaikat pelindung kita: Malaikat Tuhan, pelindung terkasih, kepada siapa cinta Tuhan menyerahkanku di sini. Tinggalah selalu di sisiku, menerangi, menjaga, memerintah, dan membimbing aku.

Malaikat Agung Gabriel

Beberapa orang kudus dapat melihat malaikat, seperti yang dialami St. Petrus (Kis. 12:1-19), atau melihat malaikat pelindung, seperti yang dialami oleh Padre Pio dan St. Elizabeth dari Hongaria.

Selain itu, sebagai umat Katolik, kita mengingat peran penting St. Mikael dalam membela kita melawan Setan dan kekuatan jahat. Menjelang akhir abad ke-19, Paus Leo XIII (2 Maret 1810 – 20 Juli 1903) mendapatkan penglihatan tentang abad kesedihan dan perang yang akan datang. Dalam penglihatan ini, Tuhan memberi Setan pilihan satu abad untuk melakukan pekerjaan terburuknya. Iblis memilih abad ke-20. Begitu tergeraknya Bapa Suci oleh penglihatan ini sehingga ia menyusun doa kepada St. Mikael:

“St. Mikhael Malaikat Agung, lindungilah kami dalam pertempuran. Jadilah pembela kami melawan kejahatan dan tipu daya Setan. Kami mohon dengan rendah hati kiranya Allah menghukumnya. Dan engkau, ya panglima bala tentara Surga, dengan kekuatan ilahi, campakkanlah ke dalam Neraka, Setan dan roh jahat lainnya yang berkeliaran di atas bumi untuk membinasakan segala jiwa.”

Selama bertahun-tahun, doa ini didaraskan pada akhir Misa untuk menghantar jatuhnya komunisme. Saya pikir semua umat beriman saat ini harus kembali memohon bantuan St. Mikael untuk memerangi kejahatan besar yang merebak di dunia kita – aborsi, eutanasia, terorisme, genosida, dan kejahatan-kejahatan lainnya.

Malaikat Agung Rafael

Karena sudah biasa, kadang kita kurang menyadari bahwa para malaikat disebut dalam liturgi. Dalam Misa, dalam Prefasi sebelum Doa Syukur Agung, kita bergabung dengan semua malaikat dan orang-orang kudus untuk menyanyikan pujian, “Kudus, Kudus, Kudus…” Dalam Doa Syukur Agung I, imam berdoa, “Kami mohon kepada-Mu, Allah Mahakuasa: utuslah Malaikat-Mu yang kudus membawa persembahan ini dengan tangannya ke altar-Mu yang luhur.” Dalam Liturgi Pemakaman, kita juga biasa menyanyi, “Semoga para malaikat membimbingmu masuk ke dalam surga; semoga para martir menyambut kedatanganmu dan membawamu ke kota suci Yerusalem. Semoga paduan suara para malaikat menerimamu, dan bersama Lazarus, yang dulunya papa, semoga engkau memperoleh istirahat abadi,”(In Paradisum). Selain itu, dalam kalender liturgi kita merayakan Hari Raya Malaikat Agung (29 September) dan Malaikat Pelindung (2 Oktober).

Pesta Malaikat-Malaikat Agung mengajak kita menyadari bahwa Allah karena kasih-Nya kepada kita, melakukan apa saja untuk keselamatan kita. Malaikat adalah tanda kasih dan perhatian Allah yang membimbing kita. Pesta Malaikat-malaikat Agung adalah sebuah undangan bagi kita untuk melihat sekeliling kita dan mengenali malaikat-malaikat yang ada di sekitar kita. Mereka tidak bersayap, tetapi menuntun dengan hati-hati; mereka tidak mengenakan jubah cemerlang, tetapi mengenakan sari Ibu Teresa, mengenakan jubah dokter, seragam tenaga kesehatan, seragam tukang parkir, tukang sapu jalanan….

Selain itu, kitalah malaikat satu terhadap yang lain. Hari ini kita diingatkan akan tiga peran khusus dan utama yang harus kita mainkan seperti malaikat-malaikat agung, yaitu pertarungan kita melawan kerajaan kegelapan, mewartakan Kabar Baik dan membawa penyembuhan. Semoga di manapun, kehadiran kita melawan kejahatan, membawa kabar baik dan membawa penyembuhan. Jadilah malaikat-malaikat di manapun kita berada.

Gambar utama: Foto Patung Malaikat Agung Mikael di Gerbang Lach, Kiev, Ukranina. Gambar-gambar lainnya merupakan rekaan artis Bill Singleton.

Author

3 Comments

  1. Maaf, Pastor sedikit tanya. Apakah kita juga menyebut malaikat dengan sebutan Santo?

    • pasjon Reply

      Kata `Santa atau Santo’ berasal dari bahasa Latin `Sanctus’ yang artinya “suci, kudus”. Memberi gelar “Santa/Santo” kepada seseorang merupakan pengakuan atas kekudusannya. Menyebut malaikat agung sebagai “Santo” juga merupakan pengakuan atas kekudusannya. Dan ketiga Malaikat Agung ini lazim juga disebut Santo Mikael, Santo Gabriel dan Santo Rafael.

Write A Comment