Sabda Hidup
Jumat, 16 Oktober 2020, Jumat Pekan Biasa 28
“Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi.”
(Luk 12: 1)
Melalui Injil Lukas, hari ini Tuhan berbicara tentang integritas. Tuhan memperingatkan kita tentang kemunafikan. Ia mencela kemunafikan orang Farisi, dan memperingatkan murid-Nya untuk berhati-hati agar dosa ini tidak memasuki kehidupan dan pelayanan mereka (Luk 12: 1). Kemunafikan berarti memperlihatkan sikap dan tindakan yang tidak sesuai dengan kenyataannya, misalnya: bertindak di hadapan umum sebagai seorang percaya yang saleh dan setia, padahal sedang menyembunyikan dosa, kedursilaan, ketamakan, nafsu, atau ketidakadilan lainnya. Orang munafik adalah seorang penipu dalam hal kebenaran.
Yesus memperingatkan murid-murid-Nya bahwa segala kemunafikan dan dosa yang tersembunyi akan dibuka, jika tidak dalam hidup sekarang, pastilah pada hari penghakiman. “Tiada sesuatupun yang tertutup yang takkan dibuka, dan tiada sesuatupun yang tersembunyi yang takkan diketahui,” (Luk 12:2).
Integritas didasarkan pada kepercayaan total pada Tuhan yang melihat hati kita dan mengetahui pikiran kita yang paling dalam. Ini adalah ajaran utama kesalehan bahwa kita harus mengendalikan pikiran kita dan memusatkannya pada Tuhan. Kita harus mengasihi Allah “dengan segenap hati kita, dengan segenap jiwa kita dan dengan segenap akal budi kita,” (Mat 22:37). Totalitas, integritas, keutuhan.
Pada gilirannya, orang yang mempercayakan diri secara utuh kepada Tuhan tidak khawatir dengan hidupnya. “Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian, tidak seekorpun dilupakan Allah. Bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya,” (Luk 12: 6 – 7).
Jika seekor burung pipit saja tak dilupakan oleh Allah, apalagi kita yang diciptakan seturut dengan citra-Nya! Allah kita adalah Allah yang dekat dengan kita, yang ingin terlibat dengan setiap detil hidup kita, dengan jatuh bangun, susah senang, keberhasilan dan kegagalan kita.
Kadang kita terlalu khawatir akan banyak hal. Kita cepat panik dan putus harapan. Namun Yesus mengajak kita untuk berani dan berteguh hati, sebab Ia lebih tahu apa yang sungguh-sungguh kita butuhkan dan apa yang benar-benar baik bagi kita. Kita hanya perlu mempercayakan diri kepada-Nya.
Bacaan Misa hari ini: Ef. 1:11-14; Mzm. 33:1-2,4-5,12-13; Luk. 12:1-7.