Remah Harian

Identitas Anak Allah

Pinterest LinkedIn Tumblr

Identitas Yesus menjadi pokok permenungan dari Injil hari ini. Dalam Injil Yohanes bab 8 sendiri Yesus menyatakan 4 hal tentang dirinya. Pertama, Ia adalah terang dunia (Yoh 8: 12). Kedua, Ia mengatakan bahwa barang siapa memegang dan menghidupi Sabda-Nya akan hidup dalam kebenaran dan kebenaran itu memerdekakan (Yoh 8: 31-32). Ketiga, Ia berjanji bahwa mereka yang menuruti firman-Nya, tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya (Yoh 8: 51). Keempat, Ia memakai nama ilahi AKU dan menyatakan bahwa Ia ada sebelum Abraham (Yoh 8: 58). Dengan mengatakan “AKU” Yesus merujuk pada nama YAHWEH yang berarti “AKU ADALAH AKU”. Setiap orang saleh Yahudi tahu bahwa mereka tidak akan berani menyebut nama itu. Itu adalah nama Allah yang memperkenalkan diri di hadapan Musa di tengah-tengah semak terbakar (Kel 3: 14). Dengan menyebut nama YAHWEH untuk diri-Nya sendiri Yesus dengan jelas menegaskan keilahian-Nya. Tentu itu merupakan pernyataan akan keilahian Yesus bahwa ia sama dengan Allah. Para pendengar-Nya mengerti apa yang dikatakan Yesus tetapi mereka tidak dapat menerima itu karena bagi mereka itu menghujat Allah. Hukumannya dalah dirajam sampai mati. “Siapa yang menghujat nama TUHAN, pastilah ia dihukum mati dan dilontari dengan batu oleh seluruh jemaah itu. Baik orang asing maupun orang Israel asli, bila ia menghujat nama TUHAN, haruslah dihukum mati,” (Im 24: 16).

Yesus benar-benar sadar akan identitas-Nya. Apakah kita juga sadar sungguh-sungguh akan identitas kita sebagai anak-anak Allah dan hidup sepadan dengan identitas kita itu?

Seorang guru memberi pelajaran tentang penemuan-penemuan modern.

“Adakah yang dapat menyebutkan sesuatu yang penting yang belum ada limapuluh tahun lalu?” tanyanya.

Anak pintar di deretan muka mengangkat tangan dengan bersemangat dan berkata: “Sayaaaaa!”

Semoga kita hidup sesuai dengan identitas kita sebagai anak-anak Allah.

Bacaan Misa hari ini: Kej. 17:3-9; Mzm. 105:4-5,6-7,8-9; Yoh. 8:51-59.

Author

Write A Comment