Remah Harian

IA HADIR KINI DAN DI SINI

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Jumat, 15 April 2021, Jumat Pekan Paskah II

“Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.”

(Yoh 6: 11)

Selama beberapa hari bacaan Injil bertutur seputar dialog Yesus dengan Nikodemus dengan fokus lahir kembali dari air dan Roh Kudus. Perhatian kita diarahkan pada arti penting sakramen Baptis, sakramen yang melahirkan kita kembali dalam air dan Roh Kudus, anugerah Paskah yang patut kita syukuri.

Kini narasi beralih pada peristiwa Yesus memperbanyak roti, dan dengan itu Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Roti Hidup. Melalui Injil kita disadarkan bagaimana Sakramen Ekaristi, saat ini, menjadi cara yang istimewa untuk mengalami Kristus yang bangkit. Jika Yesus hidup, Ia hadir dan bersama kita kini dan di sini. Beberapa kali Ia dikenali oleh para murid sebagai Ia yang bangkit, ketika Ia memecah-mecahkan roti bersama mereka. Maka, Ekaristi adalah Sakramen Yesus yang bangkit.

Ekaristi sebagai Sakramen Yesus yang bangkit:

  • Mengajak kita melihat yang transenden dalam peristiwa hidup kita. Dikatakan bahwa Filipus memperhatikan dengan baik orang banyak yang mengikuti Yesus dan berkata: “Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja.” Yesus mengajak kita untuk tidak hanya melihat peristiwa-peristiwa hidup atas cara fisik materialistik saja.
  • Mengajar kita untuk melihat karunia ilahi dalam hal-hal yang biasa. Mukjizat diawali dengan hal-hal yang biasa: seorang anak, entah siapa dia, roti jelai yang adalah makanan orang miskin. Rahmat berawal dari hal-hal biasa, demikian juga karya Yesus di dunia dimulai di tempat yang biasa, bahkan miskin, di Betlehem.
  • Menantang kita pada persaudaraan. Yesus membagi-bagikan roti dan ikan. Ada banyak interpretasi bahwa mukjizat terjadi ketika dengan tindakan Yesus, setiap orang tergerak untuk berbagi. Tidak mungkin orang banyak itu tidak membawa bekal. Tetapi dengan tindakan Yesus berbagi, semua orang disadarkan untuk tidak hanya memperhatikan kepentingan sendiri, melainkan berbagi. Mukjizat pun kini terus terjadi ketika kita tidak hanya memperhatikan kepentingan diri sendiri tetapi berbagi.

Kristus yang Bangkit senantiasa beserta kita sampai akhir zaman, secara istimewa melalui Ekaristi. Bagaimanakah kita menghayati Ekaristi saat ini?

Bacaan hari ini: Kis. 5:34-42; Mzm. 27:1,4,13-14; Yoh. 6:1-15.

Author

Write A Comment