Remah Harian

IA ADA DI TENGAH KITA

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Sabtu, 11 Desember 2021, Sabtu Pekan Advent II

Bacaan: Sir. 48:1-4,9-11Mzm. 80:2ac,3b,15-16,18-19Mat. 17:10-13

“Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka.”

(Mat 17: 12)

Ada tokoh-tokoh dalam kehidupan kita sebagai bangsa Indonesia yang tidak dapat kita lupakan begitu saja. Misalnya, Presiden Soekarno, Jenderal Soedirman, Mgr. Albertus Soegijapranata. Dalam kehidupan menggereja ada juga banyak tokoh yang selalu kita ingat seperti St. Teresa dari Calcutta, St. Yohanes Paulus II, dan masih banyak lagi. Demikian juga dalam Kitab Suci. Ada tokoh-tokoh yang selalu dikenang oleh orang-orang Yahudi. Antara lain adalah Elia. Ia disebut dalam kedua bacaan hari ini.

Orang-orang Yahudi pada masa Yesus percaya bahwa Elia akan datang kembali sebelum hari-hari kedatangan Mesias. Bagi mereka, ia adalah seorang yang dibangkitkan dari mati oleh Allah; ia diangkat ke surga dalam olak angin berapi, dalam kereta dengan kuda-kuda berapi. Ia adalah tanda harapan dan keselamatan. Ia harus datang terlebih dahulu sebelum Sang Mesias.

Yesus mengatakan dalam Injil bahwa tidak perlu menunggu Elia, sebab ia sudah datang tetapi orang tidak mengenal dia; orang menolak dan menganiaya dia. Juga Sang Mesias sudah ada di tengah-tengah mereka. Akan tetapi, Ia juga akan menderita sama seperti Elia. Bahkan sebenarnya dialah “Elia” sebab Ia juga akan menderita, wafat di salib dan akan bangkit dari mati. Ia membawa harapan dan keselamatan bagi umat manusia. Dan Ia akan menjadi tanda Allah yang datang mengunjungi umat-Nya.

Allah dalam diri Yesus Kristus terus dan selalu datang mengunjungi kehidupan kita. Sungguh, Ia datang di tengah kita dalam Sabda-Nya, dalam diri mereka yang miskin dan berkebutuhan, dalam komunitas yang berkumpul dalam nama-Nya, dalam diri para pelayan-Nya, dalam “tanda-tanda jaman,” dan secara istimewa dalam Roti dan Anggur kudus. Apakah kita mengenali kehadiran-Nya? Apakah kita menghargai dan secara pantas menerima kedatangan-Nya dalam hidup kita saat ini? Atau, hidup kita mencerminkan penolakan terhadap Dia seperti orang-orang Perjanjin Lama dan pada masa-Nya?

Author

Write A Comment