Kita semua menantikan kedatangan kembali Tuhan kita Yesus Kristus. Kapan Dia datang? Tidak ada yang tahu. Kita hanya harus menunggu. Tetapi menunggu dengan sabar dan penuh makna. Pada masa Nuh, banyak orang binasa. Mereka makan dan minum, sampai bair bah datang! Hanya mereka yang masuk bahtera yang diselamatkan.
Apa filosofi hidup anda? “Makan, minum, dan bersenang-senang karena besok kita akan mati?” Atau, karena hidup kita di bumi ini begitu singkat, maka kita lakukan yang terbaik dan melayani sesama kita. Saat kita menunggu kedatangan kembali Tuhan Yesus, mari kita dengan kreatif menjalani hidup yang bermakna. Mari berbagi talenta yang diberikan Tuhan kepada kita.
Wilfred A. Peterson dalam “The Art of Giving” menulis, “Sambil bersyukur atas karunia Allah bagi kita, hendaknya kita berbagi karunia itu dengan orang lain. Seni memberi meliputi banyak bidang. Ini adalah cara hidup yang “keluar” dan “meluap”. Ia menambahkan, “Karunia terbaik yang dapat diberikan manusia kepada masa dan kurun waktu yang diberikan kepadanya adalah karunia hidup yang konstruktif dan kreatif.”
Mari menantikan Yesus dengan aktif dan kreatif. Mari kita hitung berkat kita dan berbagi karunia apa pun yang kita miliki. Mulai dari rumah kita, lalu kita pergi dan melayani sesama. Yesuslah yang kita layani dalam diri sesama.
Yuuk, menjalani hidup yang kreatif dan konstruktif.
Bacaan hari ini: 2Yoh. 4-9; Mzm. 119:1,2,10,11,17,18; Luk. 17:26-37.