Remah Harian

HENDAKNYA TERANGMU BERCAHAYA

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Senin, 21 September 2021, Peringatan St. Andreas Kim Taegon dan Paulus Chong Hasang
Bacaan: Ezr. 1:1-6; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Luk. 8:16-18;

“Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya.”

(Luk 8: 16)

Kita telah menerima terang iman ketika kita menjadi orang Kristen. Lilin menyala yang diberikan pada saat kita dibaptis melambangkan hal itu. Di sinilah perumpamaan hari ini berbicara kepada kita. Apa yang kita lakukan dengan terang iman kita? Banyak dari kita menyembunyikannya, sebab membiarkan terang iman bersinar melalui hidup kita, merupakan tanggung jawab besar. Dalam masyarakat modern saat ini, menunjukkan iman dalam kehidupan sehari-hari mungkin akan mengundang ejekan dan cemoohan. Itulah yang mendorong banyak orang berkata: “Iman saya adalah urusan pribadi.”

Apakah iman kita hanya urusan pribadi? BUKAN! Iman bukan urusan pribadi saja!” Apa yang dikatakan Yesus dalam Injil hari ini dengan jelas menunjukkan hal itu. “Hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga,” (Mat 5: 16).

Paus Fransiskus dalam refleksinya 19 September 2016 berkata demikian:

“If you do not want to be Christians in name only, you have to carry out your daily commitment to “preserve, and not hide” the light that was given to you at baptism. This is a commitment that takes place in “everyday” life, taking care not to give in to certain temptations in which one tends to fall.”

Saya terjemahkan dengan bebas demikian: “Jika anda tidak ingin menjadi orang Kristen KTP, anda harus melaksanakan komitmen harian anda untuk menjaga terang yang telah diberikan kepada anda saat dibaptis dan bukan menyembunyikannya. Ini adalah komitmen yang harus dipegang dalam hidup “setiap hari”, memelihara komitmen tersebut dan tidak mudah menyerah pada godaan di mana kita mudah jatuh.”

Cahaya Kristus yang kita terima harus menembus diri kita dan bersinar dalam keluarga, di lingkungan, di tempat kita bekerja, di masyarakat kita, di negara kita, di mana pun kita berada.

Hendaknya terangmu bercahaya!

Author

Write A Comment