Remah Harian

HENDAKLAH TERANGMU BERCAHAYA

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Senin, 19 September 2022, Senin Pekan Biasa XXV
Bacaan: Ams. 3:27-34Mzm. 15:2-3ab,3cd-4ab,5Luk. 8:16-18.

“Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya.”

(Luk 8: 16)

Paus Fransiskus dalam salah satu homilinya 19 September 2016 yang lalu berkata: “Jika anda tidak ingin menjadi orang Kristen dalam nama saja, anda harus melaksanakan komitmen harian anda untuk menjaga terang yang telah diberikan kepada anda saat dibaptis dan bukan menyembunyikannya. Ini adalah komitmen yang harus dipegang dalam hidup “setiap hari”, memelihara komitmen tersebut dan tidak mudah menyerah pada godaan di mana kita mudah jatuh.”

Yesus datang membawa warta kasih dan pengharapan, warta keselamatan bagi semua orang. Warta itu bukan warta rahasia, bukan juga sesuatu yang eksklusif untuk orang-orang tertentu saja. Masih ada banyak orang yang percaya bahwa rahmat keselamatan Allah hanya diperuntukkan bagi kelompok kecil orang-orang terpilih. Bahkan para murid Yesus mempunyai pemikiran seperti itu. Yohanes misalnya, pernah protes kepada Yesus karena seseorang yang bukan anggota kelompok mereka mengusir setan dalam nama Yesus.

Sepanjang sejarah Gereja, selama berabad-abad, Injil juga tersembunyi di bawah tradisi dan kebiasaan-kebiasaan moral serta teologi yang berlapis-lapis. Bahkan membaca Kitab Suci dibatasi untuk waktu yang cukup lama.

Memelihara terang adalah menghargai sesuatu yang telah kita terima sebagai karunia dan kita “bersinar” karena kita telah menerima karunia terang pada saat kita dibaptis. Pada abad-abad awal Gereja dan di dalam beberapa Gereja Timur saat ini, baptis disebut “enlightenment”, pencerahan, penerangan, mendapatkan terang.

Ingat bahwa ketika menerima sakramen baptis, kepada kita diberikan sebuah lilin bernyala sebagai tanda bahwa kita menerima terang yang adalah karunia/pemberian Allah.

Sakramen baptis adalah pengingat bahwa kita dipanggil untuk bertanggungjawab menjaga terang Injil itu bersinar dalam dunia kita dan menarik setiap orang pada hidup dan pengharapan. Kita bertanggungjawab untuk memastikan bahwa pelita itu tidak disembunyikan, tetapi memancarkan terang Kristus kepada siapa saja di sekitar kita.

Semoga Roh Kudus membantu kita untuk tidak jatuh dalam kebiasaan buruk untuk menutup terang itu. Semoga Ia membantu kita membawa terang yang kita terima dengan cuma-cuma: terang persahabatan, terang kelemahlembutan, terang iman, terang harapan, terang kesabaran, terang kebaikan.

Author

Write A Comment