Sabda Hidup
Kamis, 21 Juli 2022, Kamis Pekan Biasa XVI
Bacaan: Yer. 2:1-3,7-8,12-13; Mzm. 36:6-7ab,8-9,10-11; Mat. 13:10-17.
“Berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.”
(Mat 13: 16 – 17)
Murid-murid Yesus bertanya kepada Yesus, mengapa Ia mengajar dalam perumpamaan kepada orang banyak tetapi menerangkan arti perumpamaan itu baik secara secara terbuka kepada para murid.
Menjawab pertanyaan itu, Yesus memberikan dua alasan mengapa Ia mengajar menggunakan perumpamaan. Pertama, para cerdik pandai seperti ahli-ahli Taurat dan para Farisi telah menutup hati dan pikiran mereka bagi pewartaan-Nya. Itulah sebabnya Yesus mengajar orang-orang kebanyakan yang pikirannya terbuka dan hatinya mau menerima, dengan bahasa sederhana, menggunakan cerita dan perumpamaan berdasar pada hidup mereka. Kedua, rahasia Kerajaan ditujukan kepada orang-orang yang rendah hati dengan pikiran dan hati terbuka, bukan bagi para cerdik pandai yang sombong dan menutup pikiran serta hati mereka.
Maka terberkatilah para murid dan orang-orang biasa, orang-orang yang dengan rendah hati membuka pikiran dan hati mereka, sebab mereka beruntung, dapat melihat Sang Juruselamat yang telah lama dinantikan, mendengar perkataan-Nya dan mengalami hidup bersama dengan Dia.
Kita pun sungguh terberkati, sebab warta-Nya kini sudah dapat kita baca dalam bahasa kita sendiri dan kehadiran-Nya dapat kita alami secara langsung dalam Ekaristi Kudus, dalam Kitab Suci dan komunitas-komunitas kita. Marilah dengan penuh syukur kita hargai karunia-karunia istimewa ini.