Remah Harian

HATI BARU RAHMAT BARU

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Jumat, 3 September 2021, Peringatan St. Gregorius Agung

“Tidak seorangpun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk menambalkannya pada baju yang tua. Jika demikian, yang baru itu juga akan koyak dan pada yang tua itu tidak akan cocok kain penambal yang dikoyakkan dari yang baru itu. Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula.”

(Luk 5: 36 – 38)

Kita senang memiliki sesuatu yang baru. Kita merasa bangga menjadi yang pertama memiliki sesuatu yang baru. HP baru… baju model baru… sepatu baru…. dst [jangan maitua atau paitua baru…]

Tetapi dengan hal-hal yang baru, kita perlu membiasakan diri. HP yang baru perlu disesuaikan sana-sini agar sesuai dengan selera. Sepatu baru, harus dibiasakan untuk memakainya agar nyaman dipakai. Baju baru perlu dicuci dan dipakai ulang-ulang agar terbiasa dengannya.

Dengan kata lain, hal-hal yang baru perlu disesuaikan agar menjadi bagian dari diri kita. Kita sendiri juga menyesuaikan dengan hal yang baru itu.

Dalan Injil hari ini Yesus juga berbicara tentang hal yang baru. Tak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong yang lama. Ketika anggur baru diisikan dalam kantong yang baru, proses fermentasi akan menyebabkan kantong kulit itu mengembang dan kemudian mengeras. Jika anggur baru dimasukkan dalam kantong yang lama, proses fermentasi akan membuat kantong kulit yang sudah usang itu mengembang, maka akan pecah pecahlah kantong itu dan anggur terbuang.

Demikian juga, ketika tantangan-tantangan baru kita hadapi, kita perlu juga cara-cara baru untuk menghadapinya sehinga terjadi pembaharuan diri kita, pembaharuan budi dan hati. Apabila kita merindukan “anggur yang terbaik” dari Tuhan dicurahkan kepada kita, maka kita harus mempersiapkan diri untuk mengubah kantong kulit tua menjadi kantong kulit baru.

Sering kali kita terbiasa dengan kenyamanan dengan cara-cara yang lama. Akibatnya kita tidak memikirkan cara-cara baru untuk menghadapi tantangan-tantangan baru dan kita menjadi mapan. Bahkan mapan dalam keberdosaan kita.

Hari ini adalah Jumat Pertama, hari devosi kita kepada Hati Kudus Yesus. Ia ingin membaharui hati kita agar seperti kantong kulit yang baru, siap untuk diisi dengan anggur yang baru. Mungkin kita berdoa untuk ini dan itu. Namun jangan lupa mohon agar Ia membaharui hati kita agar terbuka pada arah yang baru, hidup yang baru yang diberikan oleh Yesus.

Mari mohon hati yang baru sehingga Yesus dapat mengisikan anggur yang baru dalam hidup kita. Namun perlu diingat, pembaruan itu, dimulai dari pembaruan diri sendiri.

“Ketika aku muda, aku ingin mengubah seluruh dunia. Lalu aku sadari, betapa sulit mengubah seluruh dunia ini. Maka aku putuskan untuk mengubah negaraku saja.

Ketika aku sadari bahwa aku tidak bisa mengubah negaraku, aku mulai berusaha mengubah kotaku. Ketika aku semakin tua, aku sadari tidak mudah mengubah kotaku. Maka aku mulai mengubah keluargaku.

Kini aku semakin renta, aku pun tak bisa mengubah keluargaku. Ternyata aku sadari bahwa satu-satunya yang bisa aku ubah adalah diriku sendiri.

Tiba-tiba aku tersadarkan bahwa bila saja aku bisa mengubah diriku sejak dahulu, aku pasti bisa mengubah keluargaku dan kotaku. Pada akhirnya aku akan mengubah negaraku dan aku pun bisa mengubah seluruh dunia ini.”

Bacaan hari ini: Kol. 1:15-20; Mzm. 100:2,3,4,5; Luk. 5:33-39

Author

Write A Comment