Sabda Hidup
Jumat, 13 November 2020, Jumat Pekan Biasa 32
“Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.”
(Luk 17: 26 – 27).
Seorang muda datang kepada pembimbing rohaninya dan berkata: “Bapa, saya ingin mempersembahkan hari terakhir dalam hidup saya sepenuhnya kepada Tuhan. Apa yang harus aku lakukan?”
Pembimbing rohaninya menjawab: “Bagus! Persembahkan hari terakhir hidupmu kepada Tuhan sepenuhnya. Itu merupakan hal yang terpuji.”
Anak muda lanjut bertanya: “Tetapi bagaimana caranya, Bapa? Saya tidak tahu, kapan hari terakhir hidup saya?”
Pembimbing Rohani: “Sederhana saja. Persembahkan setiap hari hidupmu sepenuhnya kepada Tuhan. Dengan itu engkau dapat memastikan bahwa engkau juga mempersembahkan sepenuhnya hari terakhir dalam hidupmu kepada Tuhan.”
***
Apa filosofi hidup anda? “Makan, minum, dan bersenang-senang karena besok kita akan mati?” Atau, karena hidup kita di bumi ini begitu singkat, maka kita lakukan yang terbaik dan melayani sesama kita. Saat kita menunggu kedatangan kembali Tuhan kita Yesus Kristus, mari kita dengan kreatif menjalani hidup yang bermakna.
Wilfred A. Peterson dalam “The Art of Giving” menulis, “Sambil bersyukur atas karunia Allah bagi kita, hendaknya kita berbagi karunia itu dengan orang lain. Seni memberi meliputi banyak bidang. Ini adalah cara hidup yang berkelimpahan.” Ia menambahkan, “Karunia terbaik yang dapat diberikan manusia kepada kurun waktu yang diberikan kepadanya adalah karunia hidup yang konstruktif dan kreatif.”
Mari menantikan Yesus dengan aktif dan kreatif. Mari kita hitung berkat kita dan berbagi karunia apa pun yang kita miliki. Dengan itu kita mempersembahkan hari terakhir hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan.
Bacaan hari ini: 2Yoh. 4-9; Mzm. 119:1,2,10,11,17,18; Luk. 17:26-37.