Remah Harian

Hari Raya St Petrus dan Paulus

Pinterest LinkedIn Tumblr

Apa yang membuat Petrus dipilih dari antara murid-murid lain adalah wawasan yang diberikan Tuhan kepadanya tentang identitas Yesus. Karena wawasannya yang unik Yesus memberi Petrus peran yang unik pula di antara para pengikutNya. Dia akan menjadi batu karang, fondasi yang kokoh, di mana Yesus akan membangun gerejaNya. Ini adalah peran yang sangat penting bagi Yesus yang  diberikan kepada murid-muridnya. Peran Petrus selanjutnya adalah pemegang kunci kerajaan surga. Gambaran kunci menunjukkan otoritas. Sifat dari otoritas itu dinyatakan dalam bentuk mengikat dan melepaskan. Ini mungkin mengacu pada otoritas pengajaran. Kepada Petrus dipercayakan tugas untuk secara otoritatif menafsirkan ajaran Yesus bagi anggota gereja lainnya. Namun, Petrus yang sama ini juga mencoba membelokkan Yesus dari jalan salib, dan ketika Yesus melakukannya, Petrus bahkan menyangkalNya. Ternyata Yesus memberi peran penting kepada seseorang yang tetap memiliki cacat dan ketidaksempurnaan.

Jika bacaan Injil berbicara tentang Petrus, bacaan kedua berbicara tentang Paulus. Dalam bacaan itu Paulus menunjuk pada Tuhan yang ” telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya,” (2 Tim 4: 17). Paulus adalah pengkhotbah Injil yang unggul bagi orang-orang kafir di seluruh Kekaisaran Romawi. Dia mewartakan Injil untuk yang terakhir kalinya lebih jauh ke barat, di kota Roma, di mana, seperti Petrus, dia menjadi martir karena imannya kepada Kristus. Kutipan dari suratnya yang kedua kepada Timotius yang merupakan bacaan kedua kita hari ini mungkin ditulis dari penjara di Romawi. Ini adalah teks yang sangat menarik, “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman,” (2 tim 4: 7). Penggambaran dengan pertandingan dan perlombaan menunjukkan bahwa “memelihara iman” adalah perjuangan bagi Paulus; Itu tidak mudah baginya, sama seperti memelihara iman juga tidak mudah bagi Petrus.

Memelihara iman tidak selalu mudah bagi kita semua. Surat-surat Paulus menunjukkan bahwa dia sangat sadar bahwa pemeliharaan iman itu bukan usahanya sendiri; Tuhanlah yang memampukannya untuk memelihara iman. Seperti yang dia katakan dalam bacaan kedua kali ini, “Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku,” Tuhanlah yang memberdayakan kita semua untuk memelihara iman. KesetiaanNya kepada kita memungkinkan kita untuk setia kepadaNya; Kasih setia-Nya mendorong kita untuk terus kembali kepadaNya bahkan setiap kali kita mengalami kegagalan. Kesaksian  tentang kesetiaan Petrus dan Paulus akhirnya berbicara tentang kesetiaan Tuhan kepada kita semua. Semoga kita semua dapat mengakhiri pertandingan dengan baik, sampai di garis akhir!

Ada sebuah kisah tentang kematian Petrus di Roma selama penganiayaan kaisar Nero. Ketika dia mendengar rencana Nero untuk membakar kota dan itu akan dituduhkan kepada orang-orang Kristen, Petrus tahu bahwa jika dia ditemukan di kota, dia akan ditangkap dan dihukum mati. Didesak oleh teman-temannya ia melakukan hal yang masuk akal dan mulai meninggalkan kota pada malam hari melalui Jalan Appia. Ketika malam semakin larut dan api membubung tinggi di langit kota Roma, Petrus melihat seseorang datang ke arah yang berlawanan, menuju ke kota. Wajahnya nampak tidak asing baginya. Maka dalam keterkejutannya ia bertanya, “Quo vadis, Domine?” (Mau pergi ke mana, Tuhan?) “Ke Roma,” jawab orang itu, “untuk disalibkan lagi”… dan ketika mendengar ini, Petrus segera berbalik dan kembali ke Roma.

Mari “bertanding” bersama St. Petrus dan Paulus.

Bacaan hari ini: Kis. 12:1-112Tim. 4:6-8,17-18Mat. 16:13-19.

Author

Write A Comment