Suatu ketika, seorang pengusaha kaya mengunjungi Ibu Theresa di Calcutta. Ia sangat heran melihat bagaimana suster-suster mencuci luka-luka yang sangat berbau dari para pasien. Tidak jarang mereka harus mengeluarkan ulat-ulat dari luka-luka itu. Pengusaha itu berkata kepada Ibu Theresa, “Saya tidak akan melakukan hal seperti itu meski saya diberi satu lakh rupee.” (1 Lakh Rupe sama dengan Rp 20.487.587,64 dengan kurs saat ini.) Ibu Theresa menjawab, “Saya juga tidak akan melakukan itu untuk 1 lakh rupee. Saya melakukan itu untuk Yesus.”
Kisah pertobatan Zakheus mengatakan kepada kita bahwa Yesus lah yang bernilai dalam hidup kita. Zakheus, seorang kaya yang menikmati kekuasaan dan prestise dalam masyarakat karena ia adalah seorang pemungut cukai. Namun ketika ia berjumpa dengan Yesus, ia menemukan yang jauh lebih berharga dari segala kekayaannya.
Yesus, “harta” yang paling berharga yang dapat kita miliki dalam hidup kita. Namun untuk itu kita perlu mengambil beberapa langkah dalam hidup kita seperti yang dilakukan Zakheus:
- Hasrat yang mendalam untuk “memiliki” Yesus dalam hidup kita. Keinginannya untuk bertemu dengan Yesus yang membuat Zakheus lari mendahului orang banyak untuk dapat melihat Yesus.
- Kerelaan untuk memanjat. Sering kali kita tenggelam dalam segala perhatian dan kekhawatiran hidup kita sehari-hari, yang membuat kita tidak rela untuk “memanjat”, mengatasi segala perhatian dan kekhawatiran kita itu, untuk menjumpai Yesus.
- Keberanian untuk berdiri di antara orang banyak dan menyatakan keputusan bahwa ia menghargai Yesus, bukan uang. Kita sering kali tidak memiliki keberanian seperti itu, takut akan omongan orang lain.
Ketika kita mencapai tahap di mana hanya Yesus yang paling berharga dalam hidup kita, maka kita dapat mengatakan seperti St. Paulus: “Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,” (Flp 3: 8). St. Fransiskus Asisi juga rela meninggalkan segalanya untuk memiliki Yesus. Yesuslah “harta terpendam” (Mat 13: 44) dan “mutiara yang sangat berharga” (Mat 13: 45 – 46) yang untuk mendapatkannya orang harus merelakan segala sesuatu.
Apakah yang paling berharga bagi anda?
Bacaan hari ini: Why. 3:1-6,14-22; Mzm. 15:2-3ab,3cd-4ab,5; Luk. 19:1-10.