Remah Harian

HAMBA SETIA

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Rabu, 21 Oktober 2020, Rabu Pekan Biasa XXIX

“Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.”

(Luk 12: 43).

Raja Bagda sudah semakin mendekati akhir hidupnya, namun belum mempunyai pewaris takhtanya. Penasihatnya menganjurkan agar ia memilih di antara dua hambanya yang terbaik. Ia mengikuti anjuran penasihatnya itu.

Maka dipanggilah dua hambanya yang terbaik dan setia. Ia bertanya kepada Nasir, salah satu dari hamba-hamba itu. “Nasir, jika kamu menjadi raja, kamu akan menjadi raja seperti apa?”
Nasir menjawab: “Saya akan memerintah dengan ketetapan-ketetapan dan aturan-aturan yang keras.”
Raja itu mengajukan pertanyaan yang sama kepada Husin, hambanya yang lain.

Dan Husin menjawab: “Saya akan tetap menjadi hamba.”

Raja bertanya: “Apa maksudmu? Kamu tidak mau menggantikan aku?”

Husin menjawab: “Perbedaan antara seorang raja dan seorang hamba hanyalah takhtanya. Seorang Raja sejati adalah seorang hamba yang melayani.”

Maka Husin mewarisi takhta sang Raja.

Hari ini Tuhan memanggil kita sekali lagi untuk setia terhadap hidup dan sabda Yesus, sementara kita menantikan kedatangan-Nya kembali. Bagaimanakah kita menantikan Dia? “Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang,” (Luk 12: 43). Ia sendiri telah memberi contoh bagi kita, bagaimana menjadi hamba yang setia.

Meski dihujat, ditolak, menderita dan sengsara, Ia tetap setia dalam kasih Bapa, melaksanakan kehendak Bapa – memaklumkan Kerajaan Allah bagi semua. Pengalaman-Nya menjadi Putera Terkasih Bapa yang membantu-Nya menjadi hamba yang setia.

Semoga kita didapati-Nya setia.

Bacaan Misa hari ini: Ef. 3:2-12; MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6Luk. 12:39-48.

Author

Write A Comment