Sabda Hidup
Sabtu, 23 Januari 2021, Sabtu Pekan Biasa 2
Kemudian Yesus masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makanpun mereka tidak dapat. Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi.
Mrk 3: 20 – 21
Injil hari ini adalah yang terpendek dalam kalender liturgi kita. Hanya dua ayat, dengan dua tema. Yang pertama menunjukkan bagaimana orang banyak terus mencari Yesus. Tidak heran, Yesus adalah pribadi yang menarik perhatian banyak orang.
Ayat yang kedua cukup mengejutkan. Dikatakan di situ bahwa kerabat Yesus mengira Dia tidak waras lagi, alias gila! Apakah mereka benar-benar mengira Yesus gila? Suatu bentuk keprihatian akan Yesus yang nampaknya tidak memperhatikan diri-Nya lagi karena terlalu sibuk melayani? Atau tidak setuju dengan lifestyle Yesus? Pernah dikatakan bahwa beberapa saudara dan kerabatnya tidak percaya kepadaNya (Yoh 7: 5). Dan tentang saudara dan kerabatnya sendiri Ia mengatakan: “Tidak ada nabi yang tidak dihormati kecuali di negerinya sendiri,” (Luk 4:24). Seorang Nabi memang, dianggap orang gila (2Raja 9-11).
Sederhananya, “gila” kita mengerti sebagai penyimpangan pikiran, perilaku, atau sikap. Sesuatu yang “tidak normal” dari akal dan perilaku manusia.
Akan tetapi apa yang “normal” bisa relatif. Dalam budaya korupsi misalnya, seorang wakil rakyat atau aparat yang jujur, cerdas dan mau berkorban adalah penyimpangan. Dalam hal ini, dia “gila” atau “bodoh” karena dia berperilaku sama sekali berbeda dari yang biasa.
Di sebuah kota yang penuh dengan pengendara kendaraan ugal-ugalan, pengemudi yang sopan dan taat aturan adalah suatu anomali! Dia “gila”.
Di masyarakat yang malas, curang, tidak jujur, seorang yang serius, pekerja keras dan jujur akan dianggap “gila”.
Seorang teman saya, meninggalkan jabatannya yang bagus di sebuah perusahaan finansial, gaji tinggi, hidup enak dan mewah, untuk kemudian menjadi seorang bruder, dengan tugas merawat orang-orang jompo. Teman-temannya dan kerabatnya menganggapnya gila.
Beranikah anda menjadi “orang-orang gila” seperti Yesus yang berbelas kasih kepada orang miskin dan berdosa, gila seperti Zakheus yang berani mengembalikan harta kekayaannya yang diperoleh dari kecurangannya, gila seperti St Paulus yang menyerukan keadilan dan kebenaran, gila seperti Ibu Teresa yang mengabdikan hidupnya untuk orang-orang terbuang?
Bacaan hari ini: Ibr. 9:2-3,11-14; Mzm. 47:2-3,6-7,8-9; Mrk. 3:20-21.