Remah Harian

DUTA KRISTUS

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Kamis, 29 April 2021, Kamis Pekan Paskah IV, Peringatan St. Katarina dari Siena

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku.”

(Yoh 13: 20)

Dalam hubungan diplomatik antara negara yang satu dengan yang lain, ada orang-orang yang mewakili negara-negara tersebut. Mereka adalah duta-duta dari negara tersebut. Antara lain kita kenal Duta besar atau lengkapnya duta besar luar biasa dan berkuasa penuh. Seorang duta besar luar biasa dan berkuasa penuh adalah pejabat diplomatik yang ditugaskan ke pemerintahan asing berdaulat, atau ke sebuah organisasi internasional, untuk bekerja sebagai pejabat mewakili negerinya. Seorang duta besar bertindak atas nama negara yang mengutusnya.

Yesus adalah “Duta Besar” Bapa. Dalam Injil hari ini Yesus bersabda: “Barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku.” Dalam bagian lain Ia juga bersabda: “Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku; dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku.” Ia melaksanakan perintah Bapa. “Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.”

Pada gilirannya, kita juga menjadi duta-duta Kristus. “Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku,” demikian sabda-Nya. St. Paulus juga berkata: “Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah,” (2 Kor 5: 20).

Tentu seorang duta tidak bertindak untuk dirinya sendiri melainkan bertindak untuk negara yang mengutusnya. Seorang duta Kristus pun bertindak bukan untuk keuntungan diri sendiri, melainkan bertindak untuk Kristus. Sebagai duta Kristus kita juga bertindak bukan atas kehendak kita sendiri melainkan melaksanakan perintah Bapa. “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik  dan memuliakan  Bapamu yang di sorga,” (Mat 5: 16).

Dapatkah kita menjadi semakin serupa dengan Yesus? Hari ini kita dapat menjadi duta kasih Kristus, menjadi orang-orang yang dibutuhkan sesama, agar mereka dapat merasakan rangkulan kasih Tuhan. Bagaimanakah dalam situasi konkrit kita dapat menghadirkan kasih Tuhan secara nyata?

Hari ini juga kita peringati St. Katarina dari Siena, seorang santa yang termashyur dan menjadi pelindung Italia. Ia sebenarnya adalah seorang buta huruf dan tidak tahu bahasa Latin. Tetapi ia diberi gelar sebagai pujangga Gereja. Ia sungguh-sungguh berperan sebagai duta Kristus. Pada masanya Gereja mengalami banyak sekali masalah. Banyak pertikaian terjadi di seluruh Italia. Katarina menulis surat-surat kepada para raja dan ratu. Ia bahkan datang menghadap para penguasa agar berdamai dengan paus dan mencegah peperangan. Katarina meminta paus untuk meninggalkan Avignon, Perancis dan kembali ke Roma untuk memimpin Gereja. Ia mengatakan bahwa itulah yang dikehendaki Allah. Bapa Suci mendengarkan nasehat St. Katarina serta melakukan apa yang dikatakannya. Santa besar ini wafat di Roma pada tahun 1380. Usianya baru tiga puluh tiga tahun. Ia dinyatakan kudus oleh Paus Pius II pada tahun 1461. Pada tahun 1970, Paus Paulus VI mengangkatnya sebagai Doktor Gereja. St. Katarina menerima kehormatan besar ini karena ia melayani Gereja Kristus dengan gagah berani sepanjang masa hidupnya yang singkat.

Dalam dunia diplomatik ada juga istilah “persona non grata”. Persona non grata adalah sebuah istilah dalam bahasa Latin yang dipakai dalam perkancahan politik dan diplomasi internasional. Makna harafiahnya adalah orang yang tidak diinginkan. Orang-orang yang di-persona non grata-kan biasanya tidak boleh hadir di suatu tempat atau negara. Apabila ia sudah berada di negara tersebut, maka ia harus diusir dan dideportasi.

Semoga kita bukan “persona non grata” karena tidak dapat menghadirkan Kristus dengan baik.

Catatan kecil untuk yang dipanggil menjadi gembala umat: ketika umat dengan semangat menyanyi “Gembala pergilah cepat-cepat….!” itu menjadi tanda-tanda bahwa ia kurang menjalankan perannya sebagai duta. Jangan sampai di-persona-non-grata-kan.

Bacaan hari ini: Kis. 13:13-25Mzm. 89:2-3,21-22,25,27Yoh. 13:16-20

Author

Write A Comment