Remah Harian

DO UT DES

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Senin, 21 Maret 2021, Senin Pekan Prapaskah III
Bacaan hari ini: 2Raj. 5:1-15aMzm. 42:2,3; 43:3,4Luk. 4:24-30.

“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu.”

(Luk 4: 25 – 27)

Bagaimana cara Tuhan memberikan berkat-Nya? Apakah Tuhan memberi berkat atas dasar favoritisme? Apakah Ia memberikan berkat-Nya hanya kepada orang-orang atau golongan atau bangsa tertentu? Tuhan memberikan berkat-Nya kepada siapa pun yang Dia kehendaki dan pasti tidak pilih kasih. Apakah Tuhan berkenan kepada kita hanya karena kita rajin berdoa atau karena kita sering menghadiri Misa Kudus dan melakukan perbuatan-perbuatan baik? Kalau kita beranggapan demikian, bakti kita kepada Tuhan akan dimotivasi oleh keinginan untuk mendapatkan sesuatu dari-Nya saja. Ibadah dan bakti kita kepada Tuhan tidak lagi didorong oleh kasih yang tulus melainkan dimotivasi oleh sesuatu yang kita inginkan dari-Nya.

Dalam Injil hari ini, Yesus mengutip kisah tentang seorang Siria bernama Naaman yang sakit kusta. Ada banyak penderita kusta di Israel pada waktu itu tetapi nabi Elisa memilih untuk menyembuhkan Naaman, orang Siria itu.Yesus mengutip kisah Naaman untuk mengatakan sesuatu kepada orang-orang yang mendengarkan-Nya di sinagoga. Bahwa mereka tidak akan memperoleh kemurahan Tuhan dengan praktek hidup beragama mereka yang egois, atau menyembah Tuhan dengan motif egois.

Bagaimana dengan kita? Mungkin kita berdoa dan berbakti kepada Tuhan dengan motif egois? Atau kita melakukan sesuatu untuk Tuhan dan sesama karena kita menginginkan sesuatu sebagai balasan dari Tuhan dan sesama?

Ketika kita melakukan sesuatu untuk Tuhan dan sesama, ketika kita melayani, ketika kita mengasihi, marilah kita pastikan bahwa kita melakukannya terutama karena kasih yang tulus. Tidak ada motif lain selain kasih kita yang dalam kepada Tuhan.

Author

Write A Comment