Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. (Luk 9: 1)
Kita tidak akan berkotbah, menyembuhkan dan mengusir roh-roh jahat di mana saja kita berada dan ke mana saja kita pergi kan? Bukankah itu kuasa dan panggilan khusus para rasul? Tentu kita juga dipanggil untuk berkotbah, menyembuhkan dan mengusir roh-roh jahat. Namun, kita dipanggil untuk melakukannya atas cara yang berbeda dengan para rasul.
Saya membayangkan para rasul berdiri di jalan-jalan dan puncak-puncak bukit, berkotbah, mengajar, memecahkan pelbagai macam masalah. Mereka pergi dari satu tempat ke tempat yang lain, meletakkan tangan atas mereka yang sakit dan dirasuki roh-roh jahat serta menyembuhkan mereka. Kita tentu menggunakan cara-cara yang berbeda. Dengan menghidupi kejujuran, integritas, dapat dipercaya, perhatian, dan pengertian; dengan mengampuni dan macam-macam cara yang lain dalam mengejawantahkan kehadiran Tuhan di tengah-tengah kita.
Bagaimana kita memperlakukan orang lain yang hidup bersama dengan kita, rekan-rekan kerja kita, orang-orang lain di sekitar kita? Sejauh mana perilaku kita menyatakan kehadiran Kristus dalam diri kita?
Yesus mengutus para murid untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang. Ia juga mengutus kita melakukan hal yang sama, dengan cara kita hidup, dengan cara kita berada, kini dan di sini.
Semoga kehadiran kita senantiasa menjadi berkat!
Bacaan hari ini: Ams. 30:5-9; Mzm. 119:29,72,89,101,104,163; Luk. 9:1-6.