“Pastor, bola punya berapa sisi?” tanya seorang anak kepada saya. Kemudian ia menambahkan, “Tidak bisa jawab to? Kalau tidak bisa jawab Pastor harus kasih saya 5.000!” Saya tersenyum melihat kecerdikan anak itu dan menjawab: “Ooo saya kira bola itu punya 4 sisi.” Anak itu melompat-lompat kegirangan dan kemudian berkata: “Salaahhh…. Bola punya 2 sisi saja: sisi dalam dan sisi luar! Pastor harus kasih saya 5.000!” Sambil tertawa saya mengatakan: “Kau yang salah. Bola punya empat sisi. Selain sisi dalam dan sisi luar, ada juga sisi sebelah sini yang menghadap kepada pastor dan sisi sebelah sana yang menghadapmu!” Anak itu terkejut dengan yang saya katakan. Seakan diajak untuk berpikir lebih dalam lagi. Walau demikian, ia tetap mendapatkan bukan cuma 5.000 tapi 10.000 rupiah.
Dalam Injil hari ini (Mat 15: 21 – 28) Yesus seakan mengajak perempuan Kanaan itu berpikir lebih dalam dan menolak permohonannya. Jarang-jarang kita menjumpai Yesus yang menolak seseorang yang memohon kepada-Nya. Jika Ia tidak langsung menyembuhkan anak perempuan Kanaan itu, rupanya ada sesuatu yang lain yang perlu disembuhkan terlebih dahulu dalam diri perempuan kanaan itu.
Mari kita renungkan sejenak, berapa kali Tuhan seakan menolak permohonan kita? Tentu Tuhan mempunyai alasan untuk itu. Biasanya ada hal-hal tertentu dalam diri kita yang perlu dikoreksi atau disembuhkan terlebih dahulu. Ada sesuatu yang perlu kita pertimbangkan dan renungkan lebih dalam. Mari tetap bertekun dalam doa. Ia mengetahui yang terbaik untuk kita.
Hari ini juga kita peringati St. Dominikus (8 Agustus 1170 – 6 Agustus 1221), pendiri Ordo Pengkotbah (Dominikan). St. Dominikus, doakanlah kami.
Bacaan hari ini: Yer. 31:1-7; Mat. 15:21-28.
