Remah Harian

DISEMBUHKAN SECARA UTUH

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup, Kamis 1 Juli 2021, Kamis Pekan Biasa XIII

“Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.”

(Mat 9: 2)

Perikope Injil hari ini berkisah tentang Yesus yang menyembuhkan seorang lumpuh. Dalam perikope sebelumnya, Yesus diminta untuk meninggalkan kota Gadara karena Ia mengijinkan roh-roh jahat masuk ke dalam babi-babi sehingga menyebabkan babi-babi itu terjun ke dalam danau dan mati. Karena mereka menderita kerugian karena babi-babi mereka mati, Yesus diminta supaya pergi. Maka Yesus menyeberang ke Kapernaum. Di sana, dibawalah kepada-Nya seorang yang lumpuh. Ketika Yesus melihat iman mereka yang membawa si lumpuh itu Ia berkata: “Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.”

Seperti biasanya, ahli-ahli Taurat terusik hati mereka, sebab hanya Allah dapat mengampuni dosa. Di sini ada seorang Manusia yang berkata: “Dosamu telah diampuni!” Sebenarnya bisa saja Yesus menyembuhkan orang lumpuh itu dengan kata-kata saya agar terhindar dari kontroversi. Tetapi tindakan Yesus berbeda dengan apa yang kita pikirkan. Ia melihat seseorang tidak seperti kita. Ketika Ia menyembuhkan, Ia menyembuhkan seseorang secara utuh, bukan hanya tubuhnya. Sekarang ada banyak yang berpikir bahwa diri mereka adalah tubuh mereka. Memuaskan kebutuhan tubuh dan segala keinginan menjadi perhatian utama mereka.

Seorang manusia adalah tubuh, pikiran dan jiwanya. Ketika seseorang disembuhkan, ia disembuhkan secara total, utuh. Kelumpuhan jiwa dan budi dapat lebih berbahaya bagi seseorang ketimbang penyakit fisik. Ketika seseorang dipulihkan secara utuh ia kembali pada keadaannya sebagai anak Allah. Itulah sebabnya Yesus berkata, “Anakku, percayalah!” Ia menjadi anak Allah ketika dosanya diampuni. Si lumpuh yang diremehkan oleh keluarganya dan masyarakat memandangnya sebagai beban, kini dipulihkan sebagai anak Allah.

Yesus ingin menyembuhkan anda dan saya. Kita sering kali juga lumpuh dan tak berdaya. Tidak jarang kita juga dianggap beban oleh keluarga dan masyarakat. Tetapi Yesus memanggil kita, “Anak-Ku.” Mari kita pasrahkan diri kita pada belas kasih Tuhan agar Ia memulihkan kita secara utuh.

Bacaan hari ini: Kej. 22:1-19; Mzm. 116:1-2,3-4,5-6,8-9; Mat. 9:1-8.

Author

Write A Comment