Sabda Hidup
Kamis, 7 Juli 2022, Kamis Pekan Biasa XIV
Bacaan: Hos. 11:1,3-4,8c-9; Mat. 10:7-15.
“Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.”
(Mat 10: 8)
Injil hari ini mengisahkan Yesus yang mengutus keduabelas rasul untuk mempersiapkan kota-kota dan kampung-kampung yang akan dikunjungi-Nya. Berdua-dua mereka diutus untuk mewartakan kedatangan Kerajaan Allah, pertobatan, pengampunan dosa serta pembebasan. Mereka diberi instruksi yang terperinci oleh Yesus dan memberi kesaksian cara hidup Yesus sendiri.
Instruksi Yesus sangat jelas. Para murid tidak boleh membawa emas atau perak, tidak boleh membawa perbekalan, tidak boleh membawa baju dua helai, serta tidak membawa kasut serta tongkat. Dengan semua itu tentu para rasul diharapkan untuk mempercayakan diri pada Allah Penyelenggara, yang akan membuka hati orang-orang beriman untuk memenuhi kebutuhan mereka. Secara tersirat Yesus memberi isntruksi kepada para rasul untuk tidak meniru para imam dan pemuka agama waktu itu yang hanya peduli untuk memperkaya diri mereka sendiri. Mereka harus menjadi tanda nyata bagi Allah yang Mahapengasih dan Mahapenyelenggara. Orang-orang Yahudi mendukung kehidupan para rabi mereka dan mereka sendiri menghayati bahwa keramahtamahan merupakan bagian dari kewajiban kehidupan beragama. Para rasul juga diperintahkan untuk tinggal di rumah orang yang layak dan merasa puas dengan apa yang mereka berikan, tidak mencari-cari secara berlebih. Mereka harus mewartakan damai, mewartakan “Kerajaan Allah sudah dekat, menyembuhkan orang sakit, menbangkitkan orang mati, mentahirkan orang kusta dan mengusir setan-setan.”
Sahabat-sahabat, kita dipanggil tidak hanya menjadi murid-murid Kristus tetapi menjadi rasul-rasul-Nya. Sebagai rasul-rasul kita harus mewartakan Kabar Baik dengan berbagi dengan sesama, tidak hanya dengan kata-kata, atau gagasan, atau ajaran, tetapi membagikan pengalaman kita akan Allah dan Putera-Nya, Yesus. Dengan kesaksian hidup yang nyata sebagai orang-orang Kristiani kita wartakan cinta, belas-kasih, dan perhatian Yesus kepada orang-orang di sekitar kita.
Kita juga mempunyai misi pembebasan. Banyak orang terbelenggu dan terpenjara oleh pelbagai macam hal: minuman keras, judi, pornografi, seks bebas, materialisme, konsumerisme dan kelekatan-kelekatan lainnya. Mari, dengan bantuan rahmat Tuhan, kita saling membantu untuk membebaskan diri dari hal-hal tak sehat yang membelenggu kita.
Tuhan telah memilih kita tanpa syarat, bukan karena kebaikan kita, bukan karena jasa kita. Dia mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya. Tuhan mengasihi kita sebagai Bapa dan Ibu kita. Dia menyediakan semua kebutuhan kita. Ia juga adalah Tuhan yang setia dan penuh belas kasih. Terlebih lagi, Tuhan adalah Tuhan yang mahapengampun.
Kita telah menerima kasih-Nya itu dengan cuma-cuma, karena itu kita berbagi dengan cuma-cuma.
“No one has ever become poor by giving. Tak seorangpun pernah menjadi miskin karena memberi.” ― Anne Frank