Perasaan bangga biasanya mengembang di hati kita bila kita mempunyai kenalan atau relasi orang-orang penting. Dengan bangga kita ceritakan kepada orang lain dan kita perkenalkan mereka. Kita bangga kalau dalam acara atau pertemuan keluarga atau komunitas hadir orang-orang penting tersebut. Apalagi kalau orang-orang itu mempunyai pengaruh yang besar di tengah masyarakat karena pengabdian mereka atau keteladanan hidup yang menjadi kontribusi mereka bagi hidup banyak orang.
Bagaimana dengan Yesus Kristus? Yesus yang kita kenal bukan hanya pejabat tinggi, bukan hanya orang penting tapi Raja Semesta Alam, Penguasa Langit dan Bumi! Apakah kita bangga akan relasi kita dengan-Nya? Apakah kita bangga dengan perubahan yang Ia buat dalam diri kita? Dalam Kitab Suci ada banyak kisah tentang orang-orang yang hidupnya diubah karena perjumpaan dengan-Nya: Matius si pemungut cukai, Zakeus, Maria Magdalena, Nicodemus, Thomas, perempuan yang berzinah, orang-orang buta, orang-orang sakit, dan masih banyak lagi yang lainnya. Mereka pernah menjadi orang-orang berdosa, korup, lemah, serakah, tak percaya, cinta diri. Namun, mereka menjadi teladan kita karena dengan berani mereka mengakui dan memberi kesaksian kehadiran Tuhan dalam hidup mereka.
Dalam Injil hari ini Yesus bersabda: “Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah,” (Luk 12: 8 – 9).
Kita diundang untuk memberi kesaksian: “Dengan bangga saya memberi kesaksian akan kehadiran Tuhan Yesus Kristus dalam diri saya, dan lihatlah saya berubah karena Dia!”
Selamat berakhir pekan!
Bacaan misa hari ini: Rm. 4:13,16-18; Mzm. 105:6-7,8-9,42-43; Luk. 12:8-12