Remah Harian

DIKENAL DARI BUAHNYA

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Rabu, 22 Juni 2022, Rabu Pekan Biasa XII
Bacaan: 2Raj. 22:8-13; 23:1-3Mzm. 119:33,34,35,37,40Mat. 7:15-20.

“Setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.”

(Mat 7: 17)

Dalam kotbahnya seorang pastor bertanya kepada para siswa waktu misa sekolah. “Apa yang kamu tunggu-tunggu waktu Misa?” Seorang siswa menjawab: “Yang saya tunggu adalah kotbah dari pastor.” Seorang yang lain menjawab: “Yang saya tunggu ialah saat komuni.” Dan seorang yang lain lagi menjawab: “Yang paling saya tunggu adalah saat pastor mengatakan: Misa sudah selesai.”

Sesudah misa, pastor itu bertanya kepada siswa ketiga yang mengatakan “Yang paling saya tunggu adalah saat pastor mengatakan: Misa sudah selesai,” apa alasan ia mengatakan itu. Siswa itu menjawab: “Kan masih ada lanjutannya, Pastor. Sesudah itu pastor mengatakan: Pergilah mewartakan Injil Tuhan. Itu undangan Tuhan agar kita bersaksi. Kita sudah mendengarkan kotbah dan menerima komuni dan akhirnya kita diundang untuk mewartakan Kabar Baik Tuhan.”

“Oooo….” Pastor manggut-manggut. “Saya kira kamu senang karena misa sudah selesai…”

“Firman Tuhan yang kita dengar harus berbuah dalam kehidupan kita dan kehidupan orang lain, Pastor….”

“Ooooo…..” kata pastor sambil manggut-manggut lagi….

Injil hari ini mengatakan bahwa pohon yang baik menghasilkan buah yang baik sementara pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Ini berarti bahwa seseorang yang mengaku mengikuti dan mencintai Kristus harus dapat meneladani dan hidup seperti Dia dalam kehidupannya. Agak menyedihkan mengamati bahwa kita semua bangga karena mengasihi Yesus di dalam hati kita namun tidak dapat mengasihi orang-orang yang sangat disayangi Yesus, terutama orang miskin. Kita memohon agar Tuhan mengampuni kita tapi kita lambat untuk memaafkan orang lain saat kita disakiti. Kita memohon agar Tuhan bermurah hati dan baik hati kepada kita tapi kita bisa begitu egois bahkan enggan untuk berbagi hal-hal kecil yang kita miliki dengan orang lain.

St. Paulus memberikan contoh yang amat jelas bagaimana murid-murid Kristus menghasilkan buah. Hubungan erat dengan Yesus menghasilkan buah-buah Roh yakni sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Gal 5: 22-23). Dan sebaliknya buah kedagingan adalah percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya, (Gal 5: 19-20).

Dari manakah orang mengenal kita? Dari kerajinan kita berdoa dan beribadah saja? Atau dari buah-buahnya juga dalam kehidupan kita?

Author

Write A Comment