Sabda Hidup
Jumat, 21 Januari 2022, Peringatan Wajib St. Agnes
Bacaan: 1Sam. 24:3-21; Mzm. 57:2,3-4,6,11; Mrk. 3:13-19
Suatu hari, di tahun 2007 yang lalu ketika saya masih tinggal di Manila, saya pergi ke supermarket untuk membeli makanan untuk “Bene” seekor anjing Labrador hitam yang setia dan menggemaskan.
Ketika berjalan mencari tempat di mana makanan-makanan hewan piaraan ditempatkan, tiba-tiba saja saya berpapasan dengan seseorang, yang mukanya sama persis dengan seorang yang pernah menyakiti hati saya.
Entah kenapa, kemarahan timbul begitu kuat sehingga saya langsung berbalik, keluar supermarket, dan kemudian mencari kendaraan pulang.
Setelah sampai di rumah baru saya sadar, saya belum jadi membeli makanan untuk si Bene. Dan saya tersadar, ternyata saya masih menyimpan kemarahan dalam hati. Begitu kuatnya kemarahan itu sehingga tanpa sadar mengalahkan pertimbangan-pertimbangan nalar dan mengendalikan perilaku saya.
Kasihan si Bene, hari itu ia makan tulang-tulang saja.
Bacaan pertama hari ini dari 1 Sam 24: 3 – 21, mengisahkan bagaimana Daud tidak mengikuti nafsu dendamnya. Jika Daud mau, dengan mudah ia dapat membunuh Saul yang terus mengejar dan ingin membinasakannya. Bahkan ketika pengikut-pengikutnya mendorong Daud: “Telah tiba hari yang dikatakan Tuhan kepadamu: sesungguhnya Aku menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu.” Tetapi Daud tidak mengikuti dendam dan kemarahannya dan justru melepaskan Saul. Ia mengembalikan semuanya kepada Tuhan, biarlah Tuhan yang menjadi hakim. Ini mengingatkan kita juga sabda Yesus: Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni,” (Luk 6: 37).
Sudahkah anda mengampuni hari ini? Atau masih menyimpan dendam dan kemarahan?