Remah Harian

DAMAI PALSU

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Senin, 12 Juli 2021, Senin Pekan Biasa XV

“Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.”

(Mat 10: 34)

Pesan Injil hari ini terdengar seperti kontradiksi. Dalam satu bagian dari Kitab Suci, Kristus menjanjikan damai: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu,” (Yoh 14: 27). Tetapi dalam Injil hari ini Ia berkata: “Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang,” (Mat 10: 34). Loh, koq gitu?

Yesus memang membawa damai. Tetapi Ia juga mengatakan, “Damai yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu,” (Yoh 14: 27).

Damai yang kita alami bisa berupa damai palsu. Damai palsu itu bisa berupa “damai” karena kompromi dengan kejahatan dan mentoleransi ketidakadilan dan kesalahan. Seorang pengikut Kristus harus memberi contoh damai seperti yang diharapkan Yesus, kendati dengan mengorbankan relasi yang terdekat sekalipun.

Damai palsu itu dapat juga berupa rasa puas diri dan kemapanan yang disertai dengan ketidaksadaran akan bahaya atau kekurangan yang sebenarnya. Itu bukan cuma damai palsu, bahkan damai yang berbahaya. Itu adalah damai yang memuaskan diri sendiri dan meninabobokan kita untuk tidur serta dapat mengakibatkan hilangnya hal-hal yang benar-benar paling berharga dalam hidup: Tuhan, iman, keluarga, dll…. Yesus datang untuk “menginterupsi” damai palsu itu dengan menjungkirbalikkan standard kehidupan kita. Ia ingin menyadarkan kita akan bahaya bahwa damai palsu itu telah membutakan kita.

Akan tiba saatnya dalam kehidupan kita, ketika kita harus dengan berani menolak damai palsu dan menolak berkompromi dengan kejahatan dan kesalahan.

Selamat memasuki pekan yang baru. Kita lawan damai palsu dengan pedang kebenaran dan keadilan.

Bacaan hari ini: Kel. 1:8-14,22; Mzm. 124:1-3,4-6,7-8; Mat. 10:34 – 11:1.

Author

Write A Comment