Sabda Hidup
Selasa, 1 Juni 2021, Peringatan Wajib St. Yustinus Martir
Orang Yahudi membayar macam-macam pajak. Ada pajak Bait Allah untuk pemeliharaan Bait Allah di Yerusalem. Setiap lelaki Yahudi setelah mencapai usia tertentu wajib membayar pajak itu setiap tahun. Yang menjadi topik diskusi dalam Injil hari ini adalah pajak perorangan yang harus dibayar kepada kepada kaisar sejak tahun 6M pada masa pemerintahan Arkhelaos diganti oleh seorang Gubernur Romawi. Setiap orang Yahudi dewasa harus membayar pajak. Mata uang yang dipakai sebagai pajak adalah mata uang logam Romawi yaitu denarius. Nah pada zaman Yesus itu, uang logam bertuliskan: “Tiberius, kaisar, Putra Agustus yang ilahi.”
Namun, pertanyaan orang Farisi dan Herodian kepada Yesus, tidak bermaksud mencari kebenaran, tetapi hanya “jebakan batman”. “Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?” Jika Yesus mengatakan “tidak”, tentu ia akan dianggap pemberontak melawan pemerintahan penjajah Roma. Dia bisa ditangkap karena dianggap menghasut rakyat untuk melawan pemerintah Roma. Jika Ia menjawab “ya” maka, akan dianggap tidak nasionalis, tetap mendukung penjajah dan oleh sebab itu kredibilitas-Nya di tengah orang-orang Yahudi bisa jatuh.
Terhadap jebakan batman itu Yesus menjawab: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” (Mrk 12: 17). Berikanlah kepada kaisar berarti mengembalikan kepada kaisar apa yang menjadi milik kaisar karena di mata uang tersebut ada gambar/cap Kaisar Tiberius. Uang itu milik kaisar Tiberius maka mereka juga berkewajiban mengembalikannya kepadanya.
Sahabat, jika mata uang dibuat dengan cap penguasa, kita diciptakan dengan cap PENGUASA di atas segala penguasa, yakni ALLAH sendiri. Oleh karena itu kita harus mengembalikan diri kita kepada Allah, dalam arti mempersembahkan diri seutuhnya kepada-Nya sebagai tanda cinta dan bakti karena kita adalah milik Allah. Di samping itu, segala sesuatu di atas dunia termasuk manusia adalah milik Allah, diciptakan dan dilengkapi dengan cap-Nya maka harus diberikan kembali kepada-Nya, yaitu untuk dipakai sesuai rencana ilahi-Nya.
Kita harus mencari dan melaksanakan kehendak Allah, mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya (Mat 6:33). Apakah kita pernah menyadari diri kita sebagai ciptaan istimewa di hadiratNya? Sebagai pengikut Kristus, kita ini segambar dengan Kristus karena sakramen pembaptisan. Maka, memberi diri secara total kepada Kristus berarti menjadi serupa dengan Kristus. Apa yang perlu aku lakukan supaya aku menjadi milik Kristus sepenuhnya?
Bacaan hari ini: Tob. 2:9-14; Mzm. 112:1-2,7bc-8,9; Mrk. 12:13-17
Yustinus Martir, lahir dari sebuah keluarga kafir di Nablus, Samaria, Asia Kecil, pada permulaan abad kedua. Sejak kecil Yustinus mendapat pendidikan yang baik. Ia tertarik dengan filsafat untuk memperoleh kepastian tentang makna hidup dan tentang Allah melalui Kitab Suci. Kemudian ia dipermandikan dan menjadi pembela kesohor kekristenan. Yustinus bangga bahwa ia menjadi seorang kristiani dan bertekad meluhurkan kekristenan dengan hidupnya. Di Roma, Yustinus ditangkap dan bersama dengan martir lainnya dihadapkan ke penguasa Roma. Peristiwa itu terjadi pada tahun 165. Yustinus dikenal sebagai seorang pembela iman terbesar pada masa Gereja Purba. Ia telah menunjukkan sikap iman yang teguh.